Pages

Thursday, December 18, 2014

Membelajarkan Dengan Cara yang Sederhana


Judul buku: Pasukan Matahari  
Jumlah halaman: 368 halaman
Penulis: Gol A Gong
Penyunting: Mastris Rafyamas
Tahun terbit: September 2014
Penerbit: Indiva Media Kreasi
ISBN: 978-602-1614-43-3

Ada seorang anak bertanya
Tentang cinta kepada orang-orang
Dia mendapatkan jawaban indah
Bahwa cinta datang kepada semua
Tanpa perbedaan
Kadang kita tidak memahami
Betapa cinta itu agung 



Si anak duduk di bawah pohon 
Mendengarkan orang bijaksana
Menembang tentang kehidupan
Bahwa cinta datang kepada kita
Tanpa bertanya soal jati diri
Maka peluklah cinta
Dia datang dari muasal
Diri kita sesungguhnya (hal. 8)

Di usianya yang menginjak kepala empat, Doni berniat mengundurkan diri dari pekerjaannya sebagai jurnalis di sebuah harian berita di Jakarta. Dia lebih memilih mengajak keluarga kecilnya (isteri dan kedua putera-puterinya) untuk berlibur ke Menes, kampung halamannya. Dia sudah berjanji kepada sahabat-sahabat masa kecilnya untuk bereuni ketika mereka telah berusia empat puluh. Mereka akan mendaki anak gunung Krakatau, dan merefleksikan perjalanan mereka sedari kecil hingga sampai pada pencapaian hidup mereka di usia empat puluh. Kali ini, dia mengajak isteri dan kedua anaknya, Bobi dan Tasya, untuk ikut menapaki perjalanan hidupnya.
“Bilang ke Bos. Kasih gua pesangon, proporsional aja. Gua mau buka toko di kampung sama percetakan. Gua punya warisan perpustakaan, peninggalan Bapak sama Ibu. Gua mau buka pelatihan menulis di kampong. Elu tahu Banten, kan? Gua mau sodorin cara berpikir baru; saatnya otak, bukan otot. Gua butuh support elu dan Bos, karena pelatihan gua itu gratis.
“Gua akan tetep nulis essai, novel. Honornya untuk operasional perpustakaan gua. Untuk hidup, gua ngandelin dari toko aja” (hal. 356)
Pasukan Matahari adalah sebuah cerita tentang mimpi, keluarga, kasih sayang, dan persahabatan. Uniknya, tokoh utamanya, Doni, adalah seorang difabel. Sejak kecil, karena sebuah kecelakaan, Doni terpaksa diamputasi sehingga kehilangan satu tangannya. Namun, Doni memiliki keluarga yang hebat: ayah yang membekalinya dengan kekuatan dan kepercayaan diri, dan ibu yang memiliki cinta terbesar baginya. Dan juga, sahabat yang setia yang selalu mendukung dan mengasihinya. Maka tumbuhlah Doni menjadi anak yang penuh cinta kasih dan percaya diri. Dia memang telah kehilangan satu tangannya, yang sekaligus memupuskan mimpinya menjadi pilot, tetapi dia percaya, kelak dia akan menjadi sosok yang hebat yang dapat membawanya berkeliling dunia. Dan, cinta yang tiada batas dari kedua orangtuanya telah dia alirkan dengan sempurna kepada Bobi dan Tasya.
Doni masih bingung dan canggung ketika harus bertepuk tangan, karena tangannya hanya satu. Yusuf melihat kebingungannya. Yusuf mengangkat tangan kirinya ke udara. Doni memahaminya. Doni dengan malu-malu mendekatkan tangan kanannya ke tangan kanan Yusuf. Kemudian tangan kanan Doni dan tangan kiri Yusuf bertemu, mereka bertepuk tangan! (hal. 263).
“Saya dan istri selaku orang tua Doni meminta bantuan kepada semua yang hadir di sini agar tidak memperlakukan Doni dengan istimewa. Anggap saja dia seperti anak lainnya. Jika dia tidak sanggup melakukan sesuatu terkait tangannya yang sekarang Cuma satu maka tolonglah dia. Tapi, biarkanlah dia menemukan jalan keluarnya dulu. Dia harus berjuang lebih keras dari anak-anak seusianya yang memiliki tubuh sempurna (hal. 267).
Sejak kecil, Doni telah diperkenalkan dengan buku oleh ayahnya. Kecintaannya terhadap buku membuat Doni terjun ke dunia jurnalistik dan bahkan menjadi penulis. Ayahnya membangun sebuah perpustakaan kecil di kampung halaman mereka, dan akhirnya, Doni kembali ke Menes untuk membangun kampung halamannya itu dengan melestarikan peninggalan mendiang ayahnya.
Pasukan Matahari dikisahkan dengan teknik flashback dan dengan dua sudut pandang yang berbeda. Cerita diawali dari persiapan Doni untuk pulang ke Banten bersama keluarganya. Rencana itu tidaklah semulus dugaannya karena beberapa hal yang harus mereka hadapi. Mulai dari anak pembantu mereka yang terserang demam berdarah kemudian meninggal dunia tapi lalu hidup lagi, sampai korban kecelakaan lalu lintas yang membutuhkan pertolongan mereka untuk diantarkan ke rumah sakit. Semua kisah itu penuh dengan nasehat yang menghangatkan hati.
“Ayah, kok juned hidup lagi?” tanya Tasya
“Ayah juga nggak ngerti.”
“Berarti Juned itu anaknya baik. Sama Allah dihidupkan lagi,” Bobi menerangkan (hal. 40).
Ada pula sisipan kritik sosial yang menarik di beberapa bagian, yang disampaikan dari sudut pandang Doni yang notabene seorang jurnalis.
Dugaan preman proyek di Banten sudah berhembus kencang di media massa di Jakarta. Beberapa temanku malah bercerita, jika menulis berita dan menyinggung dinasti pemimpin daerah Banten pasti ada intimidasi (hal. 61).
Setelah tiba di Menes, cerita berpindah ke bagian kedua, yang mengisahkan tentang Doni dan Pasukan Matahari juga Pasukan semut. Yakni kisah-kisah di masa kecil Doni. Kisah persahabatan Doni dengan Pasukan Matahari: Doni, Yusuf, Nurdin, Wahyu, Iroh, Nani, Fitri, dan Irma, dalam keriangan khas anak-anak, petualangan-petualangan kecil, dan kenakalan khas mereka. Di sanalah pembaca akan mengetahui awal mula Doni kehilangan satu tangannya, yang membuatnya akhirnya bertemu dengan Pasukan Semut: Ujer, Yayat, dan Herman, yang semuanya adalah anak-anak difabel. Di masa kecil yang riang dan terselip duka itu mereka berbagi mimpi dan membangun cita-cita. Dan setelah puluhan tahun terlampaui, mimpi-mimpi itu menemukan jalan untuk mewujud.
Cerita inspirasional tentang mimpi-mimpi yang lugu, besar, namun teramat sungguh-sungguh semacam ini akan lantas mengingatkan kita pada kisah-kisah karya Andrea Hirata dan Dhonny Dirgantoro. Pasukan Matahari memang bukanlah kisah yang sebombastis pendahulu-pendahulunya itu. Ia tidak diceritakan dengan narasi liris dan deskripsi intens tentang segala sesuatu, tapi tetap saja, ini kisah yang mengajarkan banyak hal. Membelajarkan dengan cara yang sederhana.
Kredit gambar

4 comments:

  1. Replies
    1. Untuk penyuka cerita inspirasional, pasti suka, Mbak Oky. Ceritanya simpatik banget. Tapi bagi pembaca yang fanatik dengan narasi dan deskripsi yang detil, hmm ... saya juga ingin tahu ^_^

      Delete
  2. Waaah, jadi penasaran pengen baca novelnya :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ayo dibaca, Mas. Biar nanti bisa share tentang kesan-kesan saat membacanya ^_^

      Delete

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...