Kisah Musim Panas Empat Pembohong & Tragedi Menghancurkan yang Benar-Benar Salah

Judul buku: We Were Liars
Jumlah halaman: 240 halaman ebook
Penulis: E. Lockhart
Penerbit: Random House
Tahun terbit: 31 Desember 2012
ISBN: 0385390092 (ISBN13: 9780385390095)
Penghargaan: Georgia Peach Book Award (2015), Milwaukee County Teen Book Award Nominee (2015), The Inky Awards Nominee for Silver Inky (2015), Bookworm Best Award for Best Fiction (2014)

Welcome to the beautiful Sinclair family.
No one is a criminal.
No one is an addict.
No one is a failure.
The Sinclairs are athletic, tall, and handsome. We are old-money Democrats. Our smiles are wide, our chins square, our tennis serves aggressive.

Gadis Pembangkit, Lelaki yang Memelihara Harapan, & Sebuah Babak Baru

Judul buku: Days of Blood and Starlight - Bersimbah Darah dan Cahaya Bintang (Daughter of Smoke & Bone #2)

Jumlah halaman: 608 halaman paperback
Penulis: Laini Taylor

Penerjemah: Primadonna Angela

Penerbit: Gramedia Pustaka Utama

Tahun terbit: Juli 2014 (dipublikasikan pertama kali pada 6 November 2012)

ISBN13: 9786020306834

Penghargaan: DABWAHA Romance Tournament for Best Novel with Romantic Elements (2013)

Pada zaman dahulu, seorang malaikat dan iblis memegang tulang garpu di antara mereka.Dan saat patah, membelah dunia menjadi dua

[UPDATE] Gadis Patah Hati & Telur-Telur yang Mengabulkan Permohonan [Review + Giveaway]

Judul buku: Tell Me Your Wish

Jumlah halaman: 508 halaman

Penulis: Kim Rang

Penerjemah: Santika Krisnadiari

Penyunting: Selsa Chintya

Penerbit: HARU

Tahun terbit: Mei 2016

ISBN: 978-602-7742-85-7

Gaon sejenak memandangi kedua belahan bola plastik. Bola sebesar dua ruas jari tangan yang sangat jelek dan tidak jelas bentuknya. Bola yang terbuat dari bahan karet dan plastik, serta kertas gulungan permohonan yang terpisah—yang kini hampir terlihat tidak ada bedanya dengan sampah….

“Otak mereka benar-benar bagus. Bagaimana bisa mereka punya ide semacam itu untuk menipu anak-anak? ‘Tell me your wish’ katanya? ‘Tell me your wish’ kepalamu…,” kata Gaon sinis dengan mata yang masih terpejam [hal. 44]