Pages

Thursday, January 30, 2014

Buku Sastra Anak yang "Bukan Sekadar Dongeng"

Judul buku: The Jungle Book
Jumlah halaman: 246 halaman
Penulis: Rudyard Kipling
Penerjemah: 
Editor: Jia Effendie
Tahun terbit: Oktober 2011
Penerbit: Penerbit Atria 

    Jungle Book berisi beberapa cerita pendek dan sebuah cerita bersambung Rudyard Kipling, yang telah dipecah menjadi tiga cerita pendek. Keseluruhannya berjumlah enam  buah cerita (Mowgli dan Saudara Serigala, Kata-Kata Bijak Baloo, Harimau Harimau, Anjing Laut Putih, Rikki-Tikki-Tavi, dan Toomai sang Penakluk Gajah) yang disisipi empat buah lagu (Lagu Petualangan Bandar-log, Nyanyian Mowgli, Lukannon, Nyanyian Darzee, dam Dewa Shiwa dan Belalang).


    Dongeng adalah media bagi para orang dewasa untuk menasehati anak-anak dengan pelajaran moral yang diselipkan dalam kisah-kisah yang menarik. Anak-anak yang mengagumi segala hal baru yang tampak ajaib, dapat begitu mudah bersimpati pada hal-hal itu. Binatang-binatang yang berbicara, persahabatan manusia dan makhluk rimba, dan sebagainya. Hal-ha inilah yang biasanya dilakukan oleh pendongeng. Salah satunya adalah Rudyard Kipling.
     Mowgli dan Saudara Serigala bercerita tentang seorang bayi laki-laki yang tersesat di dalam hutan dan ditemukan oleh sebuah keluarga serigala. Oleh keluarga serigala baik hati itu sang ank laki-laki diangkat sebagai anak mereka dan dinamai Mowgli. Papa serigala mengasihinya seperti anaknya sendiri dan mama serigala melindunginya dari Shere Khan seperti ia menjaga anak-anaknya dari harimau pincang itu. Namun kawanan serigala tidak bisa begitu saja menerima seorang bayi manusia di dalam kawanannya, karena itu melanggar Hukum Rimba yang dijunjung tinggi seluruh penjuru rimba. Kisah ini mengajarkan kepatuhan sekaligus kebijaksanaan. Setiap hukum, setegas apa pun, diciptakan untuk tidak berseberangan dengan nurani.
      Dua cerita berikutnya masih berkisah tentang Mowgli--yang telah tumbuh menjadi anak yang cerdas--yang mencintai dan dicintai banyak makhluk rimba. Rudyard Kipling menanamkan banyak sekali nilai kebijaksanaan dan pesan kebaikan, bahkan kritik moral dalam kisah petualangan Mowgli--si Katak. Misalnya saat Mowgli diculik kawanan Bandar-log (monyet), yang bersuara berisik dan senang memuji diri sendiri meski keadaan diri ternyata adalah yang sebaliknya. Kisah ini mengajarkan nilai rendah hati dan secara tidak langsung berkata kepada anak-anak, "Nak, hanya kaum monyet yang senang membual dan menyombongkan diri."
     Jungle Book juga mengisahkan keberanian dan sikap pantang menyerah seekor anjing laut yang mencari pantai untuk tempat tinggal baru bagi kawanannya agar tidak dimangsa, kesetiakawanan seekor Mangoose bernama Rikki-Tikki-Tavi terhadap majikan yang menyayanginya, dan si cilik pemberani Toomai yang cerdas, yang mampu menaklukkan gajah dan menjadi manusia langka yang pernah menyaksikan tarian gajah.
Hampir setiap kisah di Jungle Book diselingi oleh lagu-lagu yang dilantunkan hewan-hewan, yang berupa syair yang menawan.
      Jungle Book adalah buku sastra anak pertama yang saya baca. Ditulis dengan narasi yang cerdas, yang mampu "menggelitik" orang dewasa, buku ini bukan sekadar dongeng. Meski tidak dituturkan dengan bahasa sederhana seperti buku-buku anak lainnya, tapi anak-anak perlu membaca buku sastra anak seperti menstimulasi kecerdasan verbal mereka sehingga memperkaya kosakata mereka, dan melatih kepekaan estetika bahasa dan kesusasteraan sejak dini.



TENTANG PENULIS THE JUNGLE BOOK


Rudyard Kipling--yang memiliki nama lengkap Joseph Rudyard Kipling ini--dilahirkan di Bombai (sekarang dikenal dengan Mumbai), India, pada 30 Desember 1865. Saat tengah jatuh cinta dengan tanah kelahirannya, Kipling harus pergi ke Inggris karena dikirim ibunya untuk bersekolah. Saat itu usianya baru menginjak 6. Kipling tinggal di Seouthsea, Inggris, bersama Keluarga Holloway. Oleh Nyonya Holloway, Kipling seringkali mendapatkan perlakuan buruk. Sementara itu, Kipling kecil masih harus menyesuaikan diri dengan sekolah barunya. Untuk menghibur dirinya, Kipling pun berkenalan dengan buku dan cerita-cerita. Bersama beberapa temannya, Kipling mulai gandrung membaca. Kipling menyukai karya karya Daniel DefoeRalph Waldo Emerson, dan Wilkie Collins. Di usianya yang kesebelas, ibunya akhirnya mengetahui perlakuan Keluarga Holloway kepada Kipling. Ibunya kembali ke Inggris dan memindahkan Kipling ke Devon, dan menyekolahkannya di sana. Di sanalah Kipling menemukan ketertarikan dan bakat menulisnya. Kipling akhirnya menjadi editor koran sekolahnya.       Pada tahun 1882, Kipling kembali ke India karena kedua orangtuanya tidak sanggup membiayai kuliahnya. Berkat koneksi ayahnya, Kipling muda mendapatkan pekerjaan di sebuah koran lokal. Pekerjaan barunya itu memungkinkan Kipling untuk mulai melihat sekelilingnya dan menuliskan berbagai hal. Berbekal pengalaman-pengalaman hidupnya, Kipling mulai menuliskan cerita-cerita, hingga kemudian terkumpullah 40 buah cerita yang diberi judul Plain Tales from the Hills, yang kemudian menjadi populer di Inggris.      Pada tahun 1889, Kipling kembali ke Inggris dan bertemu seorang agen sekaligus penerbit asal Amerika bernama Wolcott Balestier, yang kemudian menjadi sahabat baik Kipling. Setelah Plain Tales from the Hills, Kipling juga menerbitkan kumpulan cerita pendek keduanya, Wee Willie Winkie (1888), dan American Notes (1891). Pada tahun 1892, Kipling menerbitkan kumpulan puisi pertamanya yang sukses besar, Barrack-Room Ballads.       Sebagai penulis yang banyak menelurkan karya, Kipling memperoleh ketenaran dalam waktu yang cukup singkat.  Kipling adalah penyair yang sangat memuja kekaisaran Inggris dan tentaranya. Dan itu mempengaruhi sebagian besar karya-karya puisinya. Khususnya Plain Tales from the Hills (1888) dan Soldiers Three (1888), juga kumpulan cerita pendek yang secara kasar sekaligus penuh cinta menggambarkan kehidupan para tentara. Karyanya Barrack Room Ballads (1892), adalah karya yang khusus ia tuliskan untuk para tentara Inggris.       Pada tahun 1894 Kipling merilis  Jungle Book, yang kemudian menjadi buku klasik anak yang terkenal di seluruh dunia. Kemudia Kim (1901), kisah tentang anak laki-laki bernama Kimball O'Hara dan petualangannya di pegunungan Himalaya, and his adventures in the Himalayas, sepertinya adalah karyanya yang is terbaik. Karya-karya Kipling yang lain di antaranya adalah The Second Jungle Book (1895), The Seven Seas (1896), Captains Courageous (1897), The Day's Work (1898), Stalky and Co. (1899), Just So Stories (1902), Trafficks and Discoveries (1904), Puck of Pook's Hill (1906), Actions and Reactions (1909), Debits and Credits (1926), Thy Servant a Dog (1930), dan Limits and Renewals (1932). Selama perang dunia pertama, Kipling menulis beberapa buku bermuatan unsur propaganda. Kumpulan puisinya kemudian terbit di tahun 1933.

    Kipling menerima banyak gelar kehormatan dan penghargaan lainnya. Di tahun 1926 Kipling menerima the Gold Medal of the Royal Society of Literature, yang sebelumnya hanya diterima oleh Scott, Meredith, and Hardy. Pada tahun ... Kipling menerima Nobel Sastra. Rudyard Kipling wafat pada 18 Januari 1936. Abu jenazah kipling dikuburkan di Westminster Abbey, di Poets' Corner, di sisi makam Thomas Hardy dan Charles Dickens.

[Diolah dari biography.com dan nobelprize.org]






     Saya sudah menyukai buku sejak belajar membaca untuk pertama kalinya. Lalu saya membaca buku apa saja. Bukubpegangan kader kesehatan lingkungan milik Mama, majalah yang sebagian besar isinya adalah berita  tentang perang sudara di Bosnia, dan biografi Keluarga Cendana bersampul hijau tua yang seberat dua batu bata. Itu terjadi saat saya berusia enam atau tujuh. Saat duduk di bangku kelas lima SD, perpustakaan sekolah kami telah selesai direnovasi. Buku-bukunya diganti dengan yang baru dan beraroma pabrik. Meski tak memiliki lemari--buku-bukunya diletakkan di atas meja-meja kecil yang dideret melingkari  ruangan--tapi buku-buku itu tampak menggiurkan. Saya sering mengintipi buku-buku itu dari balik jendela berkaca lapis--yang untuk membukanya kita harus menekan sebuah tuas kecil ke atas.
       Sejak hari itu, saya tidak pernah lagi jajan di kantin atau bermain di halaman ketika jam istirahat tiba. Saya akan membantu Pak Luddin di perpustakaan. Merapikan buku-buku di atas meja baca dan mengembalikannya ke mejanya--saya tidak benar-benar tahu kapan sekolah itu mendapatkan lemari buku. Mungkin setamat saya dari sana, mungkin juga setelah saya meninggalkan kabupaten kecil itu, mengurutkannya secara alfabetis, menyapu debunya dengan kemoceng, mendaftar buku-buku baru yang diantarkan oleh pegawai kantor PK (Pendidikan dan Kebudayaan) kecamatan. Dengan begitu, saya selalu bisa membawa pulang 2-3 buku untuk saya baca di rumah. Saya bisa membaca buku-buku itu sesorean dan malam menjelang tidur. Keesokan harinya saya akan membawa pulang buku-buku baru lagi ke rumah. Sedang teman-teman saya hanya diperbolehkan membaca buku-buku itu di dalam perpustakaan (di jam istirahat, jam kunjung perpustakaan, atau ketika guru pelajaran tertentu tidak masuk kelas).
   Pak Luddin mempercayakan buku-buku itu pada saya karena saya selalu mengembalikannya dalam keadaan bersih dan rapi, seolah-olah buku-buku itu tidak pernah dibaca. Saat membaca buku yang masih nampak baru, saya hanya membukanya sedikit, dengan sangat hati-hati. Meski itu membuat saya sedikit kesulitan dan leher saya menjadi sakit. Selesai membaca, buku itu akan saya letakkan di bawah susunan beberapa buah bantal, agar sampulnya tidak kusut. Saya baru mengetahui cara merawat buku dengan menyampulnya setelah menjadi siswi SMP. Pak Luddin terus meminjami saya banyak buku. Hampir semua buku-buku itu adalah buku dongeng. Mungkin karena itulah, saya masih menyukai dongeng bahkan setelah berusia 26, dan berharap Santa memberikannya untuk saya ^_^ Terima kasih, Santa. Saya pastikan, buku dongeng ini akan dibaca oleh anak-anak saya, kelak :)
         Sekarang, kita sampai pada bagian tersulit postingan ini. Menebak Santa! Dengan clue yang hanya berupa beberapa baris pendek, rasa-rasanya saya tidak bisa menebak Secret Santa saya. SS saya adalah seorang perempuan. Itu tergambar dari bookmark pilihannya yang glitter dan unyu (^_^), dan pilihan kata yang dia gunakan sebagai petunjuk. SS saya, konon, adalah salah satu host Gagasmedia Virtual Book Tour. Setelah menyelidiki dengan kemampuan investigasi saya yang payah, kecurigaan saya mengerucut pada 2 nama: Mbak Sulis pemilik Kubikel Romance dan Mbak Winda pemilik Roempi Buku Sayangnya, hadiahnya dikirim dari toko buku online. Meski berlokasi di Surabaya, menghubungkan lokasi toko buku online dengan lokasi domisili suspect SS saya adalah teknik penyelidikan yang lemah. Siapa saja bisa memesan buku secara online dari mana saja.        Sebenarnya masih ada cara yang bisa saya lakukan. Memastikan sidik jari di isi paket kirimannya dengan sidik jari 2 suspected SS saya. Atau mencocokkan aroma yang mungkin masih menempel di isi paket itu dengan parfum yang digunakan 2 suspected SS saya. Lihat, saya mulai delusi kalau saya ini detektif dengan reputasi bagus yang terancam hancur gara-gara jebakan seorang Santa.
     Paket dari SS saya dikirim bersama 2 helai bookmark dan pulpen unyu berbentuk boneka berkacamata. Lampiran ini mungkin saja dikirim SS saya kepada admin toko buku online itu. Bisa juga, SS saya adalah pemilik toko buku online itu. Ah, semakin banyak kemungkinan ngawur di kepala saya. Maka demi menjaga kesehatan mental saya, saya pun memilih menggunakan metode penyelidikan yang paling masuk akal: hitung kancing.       Percobaan hitung kancing pertama saya mulai dari nama Mbak Sulis, dan hasilnya, nama Mbak Winda yang keluar sebagai suspect nomor 1. Lalu saya melakukan perobaan hitung kancing kedua, dengan mulai menyebut nama Mbak Winda. Yeah, bisa diduga siapa suspect nomor 2-nya. Jadi, saya angkat topi dan bendera putih aja, deh. Secret Santa, tolong mengakulah .... Kumohon ....

1 comment:

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...