Jumlah halaman: 64
halaman paperback
Penulis: Alice Munro
Penerjemah: Anton W.P
Tahun terbit: January
2014
Penerbit: BukuKatta
ISBN13: 9789791032803
Hampir
setengah abad setelah Fiona melamar Grant, tahun-tahun kehidupan akhirnya
membawa mereka pada banyak perubahan. Yang paling nyata dari segalanya adalah fisik
mereka yang telah renta—meski sebenarnya Fiona masih tetap menarik, dalam kadar
usianya. Hal nyata—sekaligus menyakitkan—lainnya adalah fakta bahwa Fiona
mengalami kemunduran daya ingat yang
drastis. Grant menemukan bahwa Fiona sering membuat catatan tentang agenda yang harus dia lakukan, dan semacamnya. Fiona seringkali tidak ingat jalan pulang ke rumah dan justru mengingat hal-hal yang sudah lama sekali berlalu. Maka setelah berkonsultasi dengan dokter, Grant melepaskan Fiona untuk tinggal di wisma perawatan khusus untuk penyakitnya. Selama tiga puluh hari pertama, Grant tidak menjenguk Fiona demi mematuhi aturan yang berlaku di wisma perawatan itu. Grant hanya memastikan kabar Fiona lewat seorang perawat bernama Kristy. Dan setelah tiga puluh hari pertama itu berlalu, ketika Grant datang mengunjungi Fiona, dia mendapati istrinya itu sedang menjalin persahabatan yang terlalu karib dengan seorang pasien lain bernama Aubrey, dan dalam keadaan tidak mengenali Grant sama sekali. Fiona dan Aubrey menunjukkan hubungan saling ketergantungan yang membuat Grant kecewa.
drastis. Grant menemukan bahwa Fiona sering membuat catatan tentang agenda yang harus dia lakukan, dan semacamnya. Fiona seringkali tidak ingat jalan pulang ke rumah dan justru mengingat hal-hal yang sudah lama sekali berlalu. Maka setelah berkonsultasi dengan dokter, Grant melepaskan Fiona untuk tinggal di wisma perawatan khusus untuk penyakitnya. Selama tiga puluh hari pertama, Grant tidak menjenguk Fiona demi mematuhi aturan yang berlaku di wisma perawatan itu. Grant hanya memastikan kabar Fiona lewat seorang perawat bernama Kristy. Dan setelah tiga puluh hari pertama itu berlalu, ketika Grant datang mengunjungi Fiona, dia mendapati istrinya itu sedang menjalin persahabatan yang terlalu karib dengan seorang pasien lain bernama Aubrey, dan dalam keadaan tidak mengenali Grant sama sekali. Fiona dan Aubrey menunjukkan hubungan saling ketergantungan yang membuat Grant kecewa.
Suatu hari,
tibalah saatnya bagi Aubrey untuk meninggalkan wisma perawatan itu. Grant
menemukan Fiona dirundung dukacita yang dalam. Lelaki berusia lebih dari tujuh
puluh tahun itu pun berinisiatif menemui istri Aubrey, Marian, untuk meminta
izinnya agar Aubrey bisa kembali ke wisma perawatan, sehingga Fiona dapat
bersikap seperti semula.
The Bear Came Over The Mountain adalah sebuah cerita yang berlatar belakang sebuah kota kecil di Kanada. Lewat kisah ini, Alice Munro menyajikan sebuah portrait dari kehidupan sehari-hari yang sangat familier dengan kita. Namun, kali ini lewat sepasang tokoh lansia: Grant dan Fiona. Grant yang pernah menjadi dosen sastra Anglo-Saxon dan Nordic di sebuah universitas, dan Fiona yang cerdas dan enerjik dan penuh semangat, yang seorang ibu rumah tangga biasa. Dan seperti halnya rumah tangga kebanyakan, kehidupan pernikahan Grant dan Fiona juga tidak selalu bahagia. Grant adalah seorang lelaki beristri yang tampan, cerdas, dan memikat. Selama menjadi dosen di universitas, beberapa kali Grant terlibat hubungan asmara dengan mahasiswi-mahasiswinya. Dan tampaknya, Fiona juga mengetahui hal itu. Tapi Grant sama sekali tidak pernah berniat akan meninggalkan Fiona atau berhenti mencintainya.
Memang ada sepucuk surat, dan kata ‘tikus’ tertulis dengan cat hitam di pintu kantornya, kemudian Fiona mengatakan seorang gadis patah hati karena dirinya (hal. 15).
Saya menyukai
bagaimana kedua karakter ini, Grant dan Fiona, diperjodohkan oleh Munro. Keduanya
tampak serasi. Mereka saling menyeimbangkan bagi satu sama lain. Grant adalah
lelaki yang dingin, namun teguh cintanya. Sedang Fiona, memiliki kepercayaan
yang utuh kepada Grant. Sehingga meski dia mengetahui betapa Grant digilai
banyak wanita, dia hanya menanggapinya dengan keceriaan yang lahir dari
cintanya yang hangat untuk Grant. Grant pun sangat menyadari hal ini, sehingga
ketika dia menemukan Fiona jatuh cinta kepada Aubrey dan sama sekali tidak
mengenalnya, dia mengambil inisiatif yang mengorbankan kehormatannya sebagai
lelaki dan suami, dan cintanya yang selalu untuk Fiona sejak semula.
Cerita pendek
ini terbagi dalam beberapa segmen. Segmen pertama menampilkan Fiona dan Grant
di fase dewasa muda mereka, lengkap dengan latar belakang keluarga Fiona yang
begitu ringkas. Segmen berikutnya adalah sebuah portrait kehidupan keseharian
Fiona dan Grant ketika keduanya telah lansia dan Fiona sudah menunjukkan gejala
demensia—yang saya persepsikan sebagai Alzheimer. Dua segmen ini dengan serta
merta membentangkan gap yang sangat lebar, yang oleh Munro dipersempit oleh
narasi singkat tentang segelintir hal yang telah terjadi pada Fiona dan Grant
dalam kehidupan perkawinan mereka yang tanpa seorang anak pun. Tapi tetap saja,
saya masih ingin mengagumi Fiona muda yang enerjik lebih lama lagi. Nampaknya,
Munro memilih fragmen yang paling penting, yang membawa Fiona dan Grant pada
kehidupan masa tuanya yang dramatis. Dan segmen pertama itu dimaksudkan untuk
memberi sentuhan prolog yang memancing dugaan-dugaan fantastis pembacanya.
Meski kisah
ini tampak seperti sebuah drama pendek yang menyentuh, Munro seperti tidak
ingin kehilangan kesenangannya untuk bermain-main. Dia menggunakan simbolisasi untuk
beberapa hal. Tapi simbolisasi paling menarik bagi saya, adalah gagasan
utamanya yang sejak awal telah menarik perhatian saya: frasa The Bear Came Over The Mountain yang
tidak lain adalah judul kisah ini. Frasa ini disebut-sebut terinspirasi dari
judul lagu anak-anak: The Bear Went Over
The Mountain. Sebuah lagu yang lugu dan ceria tentang seekor beruang yang melintasi gunung, dan ketika sampai,
ia hanya mendapati sisi gunung yang lainnya. Tampak seperti sia-sia tapi sangat
membelajarkan.
Saya sudah
mencocokkan beruang dengan segala hal yang menurut saya paling mungkin dan sesuai.
Tapi saya pikir, sang Beruang adalah Grant dan juga Fiona. Kehidupan mereka di
masa lalu adalah sisi sebuah gunung yang menjadi titik mula keberangkatan
mereka. Dan kehidupan hari tua mereka adalah sisi lainnya yang mereka dapati
setelah melintasi berbagai hal, emosi, rintangan, dan bahagia, bersama-sama. Di
masa lalu, Grant pernah mencintai beberapa wanita selain Fiona, dan ketika dia
berhadap-hadapan lagi dengan Fiona, dia bersikap seolah-olah tidak melakukan
kesalahan besar. Di hari tuanya, Fiona melakukan hal yang sama terhadapnya. Akhir
cerita Fiona dan Grant juga adalah Petualangan
Beruang dalam versi yang setengah lucu dan sepenuh-penuhnya mengharukan. Betapa
lucunya mencintai orang lain atau bahkan banyak-orang-lain
yang bukan kekasihmu, hanya untuk mendapati kenyataan bahwa, pada akhirnya,
kau sebenarnya tidak pernah mencintai siapa-siapa kecuali kekasihmu yang
semula.
Saya mungkin
baru saja menuliskan review-paling-spoiler
saya yang pertama. Tapi saya tidak bisa menahan diri untuk tidak terpengaruh provokasi
Munro, bermain-main dengan setiap aspek yang dia tampilkan atau sengaja
sembunyikan dalam simbol-simbol dalam kisah ini. Saya bahkan memutuskan untuk
mengabaikan kakurangan dalam aspek editorial—yang dalam hal ini adalah
penerjemahan dan penyuntingan—buku supertipis ini, dan memberikan empat bintang
untuk pekerjaan sastra Munro yang sangat memikat dan mencuri perhatian saya.
Kredit gambar |
Anda dapat
membaca cerita pendek ini dalam versi asli yang diterbitkan The New Yorker disini
Review ini diikutsertakan untuk:
No comments:
Post a Comment