Judul buku: The Invention of Hugo Cabret
Jumlah halaman: 543 halaman
Penulis: Brian Selznick
Penerjemah: Marcalais Fransisca
Editor : Dhewiberta
Tahun terbit: Januari 2012
Penerbit: Mizan Fantasy
ISBN13: 9789794336816
Award: Caldecott Medal
(2008), Book
Sense Book of the Year Award for Children's Literature (2008), Rebecca
Caudill Young Reader's Book Award Nominee (2009), Flicker
Tale Children's Book Award (2009), Deutscher
Jugendliteraturpreis Nominee for Kinderbuch (2009) Iowa
Children's Choice Award (2010), Boston
Author's Club Young Reader Award (2008), NAIBA
Book of the Year for Children's Literature (2007)
The
Invention of Hugo Cabret berkisah tentang seorang anak lelaki yatim piatu
berusia 12 tahun bernama Hugo Cabret. Dia adalah putra dari seorang pemilik
toko jam yang tidak disebutkan namanya, yang bekerja paruh waktu di museum tua
sebagai tukang reparasi jam. Hugo Cabret mewarisi kemampuan mekanis ayahnya. Ia
dapat memperbaiki jam dan mainan-mainan rusak. Selain bakat mekanis, warisan
lain ayahnya adalah sebuah buku catatan yang berisi peta mekanika sebuah automaton--patung bermesin yang dapat menuliskan sesuatu--rusak.
Ayah Hugo tewas dalam kebakaran di museum saat sedang memperbaiki automaton itu. Sepeninggal ayahnya, Hugo dijemput pamannya yang pemabuk, yang bekerja sebagai tukang setel jam-jam di stasiun kereta api. Tapi suatu hari, paman Hugo menghilang. Sehingga pekerjaan menyetel jam-jam stasiun secara otomatis menjadi tanggung jawab Hugo. Hugo merawat jam-jam itu dengan tekun, dan bertahan hidup dari mencuri. Dia mencuri roti dan susu untuk mempertahankan energinya, dan mencuri mainan dari sebuah toko mainan milik seorang Kakek Galak di stasiun untuk memperbaiki automaton yang tak selesai diperbaiki ayahnya. Sialnya, suatu hari, Hugo tertangkap basah oleh Kakek Galak saat sedang mencuri. Buku catatan Hugo diambil sang Kakek. Hugo tidak yakin dapat memperbaiki automaton-nya tanpa buku panduan itu. Pertemuan Hugo Cabret dengan Kakek Galak itu kemudian mengubah hidup keduanya, dengan automaton sebagai penghubungnya.
Ayah Hugo tewas dalam kebakaran di museum saat sedang memperbaiki automaton itu. Sepeninggal ayahnya, Hugo dijemput pamannya yang pemabuk, yang bekerja sebagai tukang setel jam-jam di stasiun kereta api. Tapi suatu hari, paman Hugo menghilang. Sehingga pekerjaan menyetel jam-jam stasiun secara otomatis menjadi tanggung jawab Hugo. Hugo merawat jam-jam itu dengan tekun, dan bertahan hidup dari mencuri. Dia mencuri roti dan susu untuk mempertahankan energinya, dan mencuri mainan dari sebuah toko mainan milik seorang Kakek Galak di stasiun untuk memperbaiki automaton yang tak selesai diperbaiki ayahnya. Sialnya, suatu hari, Hugo tertangkap basah oleh Kakek Galak saat sedang mencuri. Buku catatan Hugo diambil sang Kakek. Hugo tidak yakin dapat memperbaiki automaton-nya tanpa buku panduan itu. Pertemuan Hugo Cabret dengan Kakek Galak itu kemudian mengubah hidup keduanya, dengan automaton sebagai penghubungnya.
Automaton |
Gambar
adalah visualisasi paling kuat daya magnetnya, saya kira. Dengan itulah The
Invention of Hugo Cabret ini dibuka. Seperti film dalam kertas. Sebuah
gambar dengan frame kecil, lalu membesar di halaman-halaman berikutnya, seperti
teknik men-zoom in dengan lensa kamera. Aneka gambar sketsa bermunculan,
persis seperti tampilan latar sebuah adegan dalam pembukaan film. Lalu
muncullah sketsa penuh yang mendominasi halaman buku, wajah seorang anak lelaki
yang sedang menoleh dengan raut khawatir. Dialah Hugo Cabret kita.
Sketsa-sketsa itu terasa hidup, seperti baru dicoretkan dengan pensil ke atas
kertas yang kita sodorkan pada seorang seniman jalanan yang lantas kita bayar
dengan selembar 20 ribuan. Saya belum menemukan tajuk yang layak bagi novel ini
selain "novel grafis". Gambar-gambar sketsa di dalamnya
menyeret langkah kita berlari di belakang Hugo Cabret yang tergesa-gesa dalam
berbagai keperluannya. Jika dalam beberapa buku grafis kita menemukan gambar
sebagai penjelas dari adegan-adegan yang akan sulit dibayangkan tanpa bantuan
peta visual, maka sketsa-sketsa dalam The Invention of Hugo Cabret tidaklah
disertakan untuk tujuan semacam itu. Sketsa-sketsa dalam buku ini adalah bagian
dari keutuhan cerita. Kita membaca teks, lalu membaca gambar, tanpa
meninggalkan kerunutan alur kisah di benak.
The Invention of Hugo Cabret, menurut Brian Selznick--penulisnya, terinspirasi oleh salah satu tokoh utama di buku ini: Geroges Melies. Lelaki yang berperan penting dalam penciptaan film. Sehingga Hugo Cabret, sekilas nampak seperti buku sejarah film yang dituliskan untuk anak-anak. Meski begitu, anak-anak akan sangat menyukai Hugo Cabret, yang ditampilkan sebagai seorang pahlawan anak-anak. Membaca The Invention of Hugo Cabret membawa saya kembali ke meja kayu tempat saya membaca buku-buku cerita di perpustakaan Sekolah Dasar saya dulu. Di sana saya bermimpi, berkhayal tinggi tanpa takut sakit ketika jatuh, bertualang tanpa takut tersesat, dan merasa dapat menjadi teman yang paling solider bagi pahlawan dalam buku-buku cerita itu. Saya langsung jatuh cinta kepada Hugo Cabret ketika melihatnya merawat waktu dengan ketekunan yang lugu dan kesungguhan yang hangat khas anak-anak. Meski bagi orang dewasa, buku ini akan dikomentari sebagai 'buku dengan detil yang tidak sempurna'.
The Invention of Hugo Cabret, menurut Brian Selznick--penulisnya, terinspirasi oleh salah satu tokoh utama di buku ini: Geroges Melies. Lelaki yang berperan penting dalam penciptaan film. Sehingga Hugo Cabret, sekilas nampak seperti buku sejarah film yang dituliskan untuk anak-anak. Meski begitu, anak-anak akan sangat menyukai Hugo Cabret, yang ditampilkan sebagai seorang pahlawan anak-anak. Membaca The Invention of Hugo Cabret membawa saya kembali ke meja kayu tempat saya membaca buku-buku cerita di perpustakaan Sekolah Dasar saya dulu. Di sana saya bermimpi, berkhayal tinggi tanpa takut sakit ketika jatuh, bertualang tanpa takut tersesat, dan merasa dapat menjadi teman yang paling solider bagi pahlawan dalam buku-buku cerita itu. Saya langsung jatuh cinta kepada Hugo Cabret ketika melihatnya merawat waktu dengan ketekunan yang lugu dan kesungguhan yang hangat khas anak-anak. Meski bagi orang dewasa, buku ini akan dikomentari sebagai 'buku dengan detil yang tidak sempurna'.
Bagi
Anda yang selalu menyenangi dongeng tanpa berusah mengingat secara sadar berapa
usia Anda saat ini, inilah The Invention of Hugo Cabret, untuk Anda.
Kisah tentang penemuan sang Perawat Waktu, akan keingintahuannya, keingintahuan
Anda dan orang-orang seperti Anda, juga mimpinya. Jika Anda bersungguh-sungguh,
Anda akan bermimpi lagi bersama buku ini, dengan kenaifan seorang anak yang
baru belajar mengeja mimpi itu sendiri. Selamat bermimpi!
No comments:
Post a Comment