Jumlah halaman: 240 halaman
Penulis: Gayle Forman
Penerjemah: Poppy D. Chusfani
Editor : Dini Pandia
Tahun terbit: Oktober 2011
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
ISBN: 978-979-22-7650-3
Award: ALA Teens' Top Ten Nominee (2012), The Inky Awards Nominee for Silver Inky longlist (2011),
Goodreads Choice for Best Young Adult Fiction (2011)
Shooting
Star sedang mendaki puncak popularitas, dengan Adam Wilde sebagai paradoksnya.
Pemuda itu berada di titik jatuh terdalam. Bryn, pacar Adam yang cantik dan
diinginkan lelaki mana pun, tidak kuasa menolongnya dari lubang kejatuhan
mengerikan itu. Adam kehilangan jiwanya, sejak Mia pergi dan mencerabut paksa
jiwa itu. Di tengah depresinya, tiba-tiba saja Mia muncul di hadapannya, seperti
dijatuhkan dari langit begitu saja.
Mia datang dalam wujud pemusik muda berkarir secemerlang harapan yang baru saja terbit bagi Adam. Di hari terakhir Adam di New York sebelum tur-67-hari-nya yang akan dimulai di London, Adam memilih menghabiskannya bersama Mia. Meski ternyata gadis itu telah begitu banyak berubah jika dibandingkan denagn apa yang diingat Adam tentangnya. Menjelajahi sudut-sudut New York untuk “mencari telur paskah”—begitu kata Mia, Adam dan Mia mengurai tanya dan jawab yang akan menyembuhkan mereka dari luka-luka masa lalu yang tidak pernah tersembuhkan. Adam, dari kehilangan Mia yang tiba-tiba dan tak pernah terjelaskan, dan Mia, dari “kebencian”-nya kepada Adam--yang terlalu dicintainya, karena telah membiarkannya hidup.
Mia datang dalam wujud pemusik muda berkarir secemerlang harapan yang baru saja terbit bagi Adam. Di hari terakhir Adam di New York sebelum tur-67-hari-nya yang akan dimulai di London, Adam memilih menghabiskannya bersama Mia. Meski ternyata gadis itu telah begitu banyak berubah jika dibandingkan denagn apa yang diingat Adam tentangnya. Menjelajahi sudut-sudut New York untuk “mencari telur paskah”—begitu kata Mia, Adam dan Mia mengurai tanya dan jawab yang akan menyembuhkan mereka dari luka-luka masa lalu yang tidak pernah tersembuhkan. Adam, dari kehilangan Mia yang tiba-tiba dan tak pernah terjelaskan, dan Mia, dari “kebencian”-nya kepada Adam--yang terlalu dicintainya, karena telah membiarkannya hidup.
Where She Went
adalah sekuel dari If I Stay yang laris. Uniknya, Where She Went seolah dapat berdiri sendiri tanpa bayang-bayang
prekuelnya. Where She Went menyodorkan
Adam dan Mia berikut kisah mereka dengan gamblang, seolah ia adalah buku
tunggal, dan membuat pembaca dapat mengenal Adam dan Mia yang datang dari masa
lalu, sejak pertama kemunculan mereka di buku ini.
Kredit gambar di sini |
I’ll be your mess, you be mineThat was the deal that we signedI bought a hazmat suit to clean up your wasteGas masks, gloves, too keep us safeBut now I’m alone in an empty roomStaring down immaculate doom__Messy, Track 10 from Collateral Damage by Shooting Star
Dengan
cara yang menyenangkan, lagu-lagu band Adam membuat pembaca ingin menyanyikan
beberapa nada, dengan baris-baris tersebut sebagai liriknya. Ini novel yang manis
sekaligus sendu, penuh deskripsi liris, lagu-lagu penuh kebencian dan
permohonan untuk membawa sang Terkasih kembali. Saya akan menuliskan satu bait
lagu lagi untuk Anda, dan diri saya sendiri tentunya.
Benci akuHancurkan akuLenyapkan akuBangkitkan akuMaukah kau, maukah kau,maukah kaubangkitkan aku?__Chorus part of Animate, Track 1 from Collateral Damage by Shooting Star
No comments:
Post a Comment