Penulis: M. Aan Mansyur
Editor: Siska Yuanita
Jumlah halaman: 192 halaman
Tahun terbit: September 2012
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Kukila
adalah sebuah kumpulan cerita yang memuat 16 buah cerita pendek. Keenambelas buah
cerita itu adalah:
Kukila (Rahasia Pohon Rahasia)
Kebun Kelapa di Kepalaku
Setengah Lusin Ciuman Prertama
Perahu Kertas dengan Huruf-Huruf Kanji
Setia adalah Pekerjaan yang Baik
Sehari Setelah Istrinya Dimakamkan
Membunuh Mini
Aku Selalu Bangun Lebih Pagi
Ketinggalan Pesawat
Celana Dalam Rahasia Terbuat dari Besi
Lima Pertanyaan Perihal Bakso
Lebaran
Kali Ini Aku Pulang
Hujan. Deras Sekali.
Tiba-Tiba Aku Florentino Ariza
Tiga Surat Cinta yang Belum Terkirim
Cinta Kami (Seperti) Sepasang Anjing
dan Kucing
Cerita-cerita
ini berkisah tentang kejadian sehari-hari. Kisah tentang ibu dan anaknya, ayah
dengan anaknya, kakak dengan adiknya, adik dengan kakaknya, kisah tentang patah
hati, dan perselingkuhan—namun, kisah tentang patah hati dan perselingkuhanlah
yang mendominasi Kukila. Membuat pembaca
akan merasa begitu dekat dengan cerita-cerita tersebut, dan membuat penulis
pemula yang ingin belajar membuat cerpen tersadar, bahwa ide cerita pendek
tidaklah harus spektakuler. Kepiawaian menulis dapat menyulap ide sederhana
menjadi cerita yang apik dan menggelitik. Aan sangat pandai mengakhiri cerita
dengan sebuah twist yang menohok. Sampai sampai, pada beberapa
cerita, saya merasa klimaks cerita itu justru berada di akhirnya. Cerpen Ketinggalan
Pesawat, misalnya. Cerita itu hanya sepanjang dua lembar buku, berkisah tentang
seorang lelaki yang ketinggalan pesawat dan terpaksa harus membeli tiket lain. Awalnya,
insiden ketinggalan pesawat itu menjadi konflik bagi sang tokoh. Tetapi, pada paragraf
terakhir—yang cukup singkat, konflik menanjak lebih tinggi, dan di sanalah
klimaks itu terasa. Tepat sesaat sebelum cerita itu berakhir. Sebagian besar
cerita Aan dalam Kukila dituliskan
dengan cara serupa. Cara yang jitu menyentuh titik emosi pembaca yang selalu
senang dibuat penasaran dan ditantang oleh cerita yang tidak klise. Sulit rasanya
memilih cerita favorit dalam buku ini.
Aan
yang merupakan penyair asal Sulawesi Selatan, dengan jujur, menyibak sisi-sisi
dari tanah kelahirannya tentang tradisi tertentu. Misalnya, pada cerita Kebun
Kelapa di Kepalaku. Aan bertutur tentang cara orang Bugis memanggil nama
seseorang dengan cara yang unik, dan meski sekilas, Aan juga menyebutkan status
ata—budak, yang menunjukkan bahwa
suku Bugis mengenal sistem kasta dalam kehidupan sosial mereka.
Cerpen-cerpen tentang perselingkuhan adalah cerpen yang cukup menarik perhatian. Karena tema ini sangat dominan di antara enam belas buah cerpen Aan. Seolah perselingkuhan adalah lapisan bawang yang tak habis-habis saat dikupas. Kukila (Rahasia Pohon Rahasia), Setia adalah Pekerjaan yang Baik, Sehari Setelah Istrinya Dimakamkan, Celana Dalam Rahasia Terbuat dari Besi, Hujan. Deras Sekali., dan Tiba-Tiba Aku Florentino Ariza.
Uniknya, nama Kukila beberapa kali muncul selain dalam Kukila (Rahasia Pohon Rahasia). Baik sebagai tokoh riil maupun julukan. Kukila yang konon, adalah tokoh dari cerita dongeng ini, seolah mengisyaratkan betapa tipis interval dunia fiksi dan kenyataan di sekitar kita. Pada akhirnya, Kukila menyentil
kita tentang moralitas dengan cara yang ringan, seringan pengabaian terhadap
moralitas itu sendiri, namun dengan penceritaan bergaya syair yang estetis. Aan
Mansyur mengajak kita menertawakan keprihatinan dengan geli dan hati kecut,
semasam wajah kita yang tertawa menyeringai.
No comments:
Post a Comment