Pages

Wednesday, April 02, 2014

Tentang Cinta Seorang Ibu

Judul buku: Perfect Match
Jumlah halaman: 504 halaman
Penulis: Jodi Picoult
Penerjemah & Editor : Julanda Tantani
Tahun terbit: Mei 2010 (Dipublikasikan pertama kali tahun 2002)
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama

Nina Frost yang terbiasa menghadapi pelaku pelecehan seksual terhadap anak-anak di pengadilan, untuk ke seklian kalinya berhadapan dengan salah satu dari mereka. Tapi kali ini ia tidak berada di sana sebagai jaksa penuntut, melainkan ibu dari korban pelecehan seksual. Putra kecilnya yang seperti malaikat, Nathaniel yang berusia lima tahun, harus mengalami nasib buruk hingga trauma. Nina tahu aturan mainnya, penjahat itu tidak akan mendapat hukuman yang setimpal. Lelaki bajingan itu mungkin hanya akan dihukum dua tahun penjara—bahkan tidak jarang, mereka berhasil lolos dari tuduhan jika mendapatkan pengacara pembela yang hebat—sementara Nathaniel, akan mengalami mimpi buruk di sepanjang hidupnya. Nina tidak akan pernah
membiarkan itu terjadi. Jika hukum tidak dapat berbuat adil, dirinyalah yang akan mewujudkan keadilan itu. Maka di hadapan keagungan hukum, berdiri dari kursinya lalu menghampiri terdakwa dengan penuh amarah dan keyakinan—bahwa ia hanya melakukan yang semestinya dilakukan seorang ibu, Nina Frost menodongkan pistolnya di kepala penjahat itu dan menembakkan empat peluru bertubi-tubi.
Melejit lewat karyanya My Sister Keeper—yang kemudian difilmkan dengan judul serupa, Jodi Picoult kemudian dikenal sebagai penulis fiksi bergenre drama keluarga. Dalam karya-karyanya, dengan cara yang mengejutkan, Jodi selalu berhasil mengajak pembaca mempertanyakan lagi benturan realita dengan moralitas dan etika. Tak ada yang benar-benar salah, dan tak ada yang sepenuhnya benar. Semua orang tahu konsekuensi dari segala keputusan. Tapi kesalahan seringkali dilakukan untuk alasan yang tepat, dan tidak jarang kebenaran diperjuangkan dengan cara yang salah. Perfect Match menegaskan itu sekali lagi, melalui narasi yang lincah dan karakter yang kuat dan begitu hidup. Nina yang bisa begitu tenang saat berhadapan dengan para ibu yang anak-anaknya bernasib sama dengan putranya, namun meledak dalam kebencian yang membara saat ia berubah menjadi ibu dan menanggalkan pakaian hukum-nya. Caleb Frost—suami Nina—yang marah kepada Nina karena sikap gegabahnya mengambil keputusan, tapi pada saat yang sama menyadari bahwa dirinya juga adalah orang tua Nathaniel, dan akan melakukan hal serupa andai saja ia memiliki kesempatan. Patrick Ducharme yang mencintai Nathaniel sebesar cintanya pada Nina, tak bisa berpura-pura tak peduli dan tak menginginkan  Nina untuk dirinya sendiri. Semua konflik itu terjalin dalam harmoni yang selaras, lebih dari cukup untuk membalik halaman demi halaman kisah ini dengan rasa ingin tahu yang tak bisa diredam. Akankah Nina mendekam di penjara selama dua puluh tahun seperti dakwaannya? Bagaimana perkembangan mental Nathaniel kemudian? Akankah kemarahan Caleb mengancam keutuhan rumah tangga Nina? Mungkinkah dorongan kuat dalam diri Patrick untuk memiliki Nina akan mengubah sesuatu? Saya tidak bias berhenti membaca untuk mendapatkan jawaban dari semua pertanyaan itu dan banyak pertanyaan lainnya.
Perfect Match berlatar belakang dunia hukum yang ditulis dengan kepiawaian istimewa yang khas. Bangunan alur campurannya membentuk keutuhan cerita sehingga pembaca tidak ketinggalan sebuah peristiwa penting, dan mengenal setiap tokohnya dengan begitu baik. Dan yang terpenting, buku ini memuat hal-hal semengejutkan sistem hukum di Maine—yang dapat membebaskan seseorang dari tuduhan membunuh jika orang tersebut memiliki alasan yang rasional atau dalam keadaan terintimidasi atau terprovokasi oleh korban—dan materi DNA dalam darah yang akan berubah setelah sebuah proses transplantasi. Dikisahkan dengan dua jenis sudut pandang—sudut pandang orang pertama lewat mata Nina dan sudut pandang serba tahu untuk mendeskripsikan Nathaniel, Caleb, dan Patrick—pembaca akan memiliki kuasa lebih untuk menyelami pikiran dan menjelajahi kehidupan tokoh-tokoh sentral dalam buku ini. Benar-benar tidak terduga. Dan keseluruhan konflik yang mengikat tokoh-tokohnya dengan kompleks itu ditutup dengan sebuah twist yang mengejutkan. Saya akhirnya mengerti apa yang dimaksud Jodi dengan “perfect match”.
Warna Jodi akan membuat saya menjadi pembaca setianya mulai saat ini. Saya takjub pada bagaimana Jodi menyelipkan sebutir mutiara pada kalimat tertentu, dan membuat saya berhenti sejenak untuk merenunginya dalam-dalam. Jika Anda menggemari drama keluarga yang ditulis dengan cerdas sekaligus estetis,  Perfect Match, kisah tentang cinta seorang ibu, saya rekomendasikan bagi Anda. Buku ini seharusnya Anda miliki dalam koleksi perpustakaan pribadi Anda.
 

Kredit gambar di sini

2 comments:

  1. Diriku juga suka banget buku2 Jodi Picoult dan ingat banget buku ini dulu aku pakai buat nge-dongengin teman2 KKN. Ha..ha.. upaya menularkan kegilaan pada karya2 Jodi Picoult.
    Sayang ya buku2 Jodi Picoult yang udah diterjamahkan masih sedikit :(

    ReplyDelete
    Replies
    1. Sama, Mbak Atria. Saya juga suka banget sama penulis ini. Sedang berencana memburu buku-bukunya. Bu Jodi ini spesialisasi drama keluarga dengan twist yang supermengejutkan dan supertidakterduga. Saya baru tahu kalau bukunya banyak banget, dan ternyata emang baru sedikit yang diterjemahkan. Dan buku-buku lamanya udah lumayan langka. Kayak Tenth Circles, dan lain-lain. Sekarang saya sedang penasaran sama handle With Care ^_^

      Delete

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...