Jumlah halaman: 504
halaman
Penulis: Jodi Picoult
Penerjemah &
Editor : Julanda Tantani
Tahun terbit: Mei
2010 (Dipublikasikan pertama kali tahun 2002)
Penerbit: Gramedia
Pustaka Utama
Nina Frost yang terbiasa menghadapi
pelaku pelecehan seksual terhadap anak-anak di pengadilan, untuk ke seklian
kalinya berhadapan dengan salah satu dari mereka. Tapi kali ini ia tidak berada
di sana sebagai jaksa penuntut, melainkan ibu dari korban pelecehan seksual.
Putra kecilnya yang seperti malaikat, Nathaniel yang berusia lima tahun, harus
mengalami nasib buruk hingga trauma. Nina tahu aturan mainnya, penjahat itu tidak
akan mendapat hukuman yang setimpal. Lelaki bajingan itu mungkin hanya akan
dihukum dua tahun penjara—bahkan tidak jarang, mereka berhasil lolos dari
tuduhan jika mendapatkan pengacara pembela yang hebat—sementara Nathaniel, akan
mengalami mimpi buruk di sepanjang hidupnya. Nina tidak akan pernah
membiarkan
itu terjadi. Jika hukum tidak dapat berbuat adil, dirinyalah yang akan
mewujudkan keadilan itu. Maka di hadapan keagungan hukum, berdiri dari kursinya
lalu menghampiri terdakwa dengan penuh amarah dan keyakinan—bahwa ia hanya
melakukan yang semestinya dilakukan seorang ibu, Nina Frost menodongkan
pistolnya di kepala penjahat itu dan menembakkan empat peluru
bertubi-tubi.
Melejit lewat karyanya My Sister
Keeper—yang kemudian difilmkan dengan judul serupa, Jodi Picoult kemudian
dikenal sebagai penulis fiksi bergenre drama keluarga. Dalam karya-karyanya,
dengan cara yang mengejutkan, Jodi selalu berhasil mengajak pembaca
mempertanyakan lagi benturan realita dengan moralitas dan etika. Tak ada yang
benar-benar salah, dan tak ada yang sepenuhnya benar. Semua orang tahu
konsekuensi dari segala keputusan. Tapi kesalahan seringkali dilakukan untuk
alasan yang tepat, dan tidak jarang kebenaran diperjuangkan dengan cara yang
salah. Perfect Match menegaskan itu sekali lagi, melalui narasi yang
lincah dan karakter yang kuat dan begitu hidup. Nina yang bisa begitu tenang
saat berhadapan dengan para ibu yang anak-anaknya bernasib sama dengan
putranya, namun meledak dalam kebencian yang membara saat ia berubah menjadi
ibu dan menanggalkan pakaian hukum-nya. Caleb Frost—suami Nina—yang
marah kepada Nina karena sikap gegabahnya mengambil keputusan, tapi pada saat
yang sama menyadari bahwa dirinya juga adalah orang tua Nathaniel, dan akan
melakukan hal serupa andai saja ia memiliki kesempatan. Patrick Ducharme yang
mencintai Nathaniel sebesar cintanya pada Nina, tak bisa berpura-pura tak
peduli dan tak menginginkan Nina untuk dirinya sendiri. Semua konflik itu
terjalin dalam harmoni yang selaras, lebih dari cukup untuk membalik halaman
demi halaman kisah ini dengan rasa ingin tahu yang tak bisa diredam. Akankah
Nina mendekam di penjara selama dua puluh tahun seperti dakwaannya? Bagaimana
perkembangan mental Nathaniel kemudian? Akankah kemarahan Caleb mengancam
keutuhan rumah tangga Nina? Mungkinkah dorongan kuat dalam diri Patrick untuk
memiliki Nina akan mengubah sesuatu? Saya tidak bias berhenti membaca untuk
mendapatkan jawaban dari semua pertanyaan itu dan banyak pertanyaan lainnya.
Perfect Match berlatar belakang dunia hukum yang
ditulis dengan kepiawaian istimewa yang khas. Bangunan alur campurannya
membentuk keutuhan cerita sehingga pembaca tidak ketinggalan sebuah peristiwa
penting, dan mengenal setiap tokohnya dengan begitu baik. Dan yang terpenting,
buku ini memuat hal-hal semengejutkan sistem hukum di Maine—yang dapat membebaskan
seseorang dari tuduhan membunuh jika orang tersebut memiliki alasan yang
rasional atau dalam keadaan terintimidasi atau terprovokasi oleh korban—dan materi
DNA dalam darah yang akan berubah setelah sebuah proses transplantasi.
Dikisahkan dengan dua jenis sudut pandang—sudut pandang orang pertama lewat mata
Nina dan sudut pandang serba tahu untuk mendeskripsikan Nathaniel, Caleb,
dan Patrick—pembaca akan memiliki kuasa lebih untuk menyelami pikiran
dan menjelajahi kehidupan tokoh-tokoh sentral dalam buku ini. Benar-benar tidak
terduga. Dan keseluruhan konflik yang mengikat tokoh-tokohnya dengan kompleks
itu ditutup dengan sebuah twist yang mengejutkan. Saya akhirnya
mengerti apa yang dimaksud Jodi dengan “perfect match”.
Warna Jodi akan membuat saya menjadi pembaca setianya
mulai saat ini. Saya takjub pada bagaimana Jodi menyelipkan sebutir mutiara
pada kalimat tertentu, dan membuat saya berhenti sejenak untuk merenunginya
dalam-dalam. Jika Anda menggemari drama keluarga yang ditulis dengan cerdas sekaligus
estetis, Perfect Match, kisah tentang cinta seorang ibu,
saya rekomendasikan bagi Anda. Buku ini seharusnya Anda miliki dalam koleksi
perpustakaan pribadi Anda.
Kredit gambar di sini |
Diriku juga suka banget buku2 Jodi Picoult dan ingat banget buku ini dulu aku pakai buat nge-dongengin teman2 KKN. Ha..ha.. upaya menularkan kegilaan pada karya2 Jodi Picoult.
ReplyDeleteSayang ya buku2 Jodi Picoult yang udah diterjamahkan masih sedikit :(
Sama, Mbak Atria. Saya juga suka banget sama penulis ini. Sedang berencana memburu buku-bukunya. Bu Jodi ini spesialisasi drama keluarga dengan twist yang supermengejutkan dan supertidakterduga. Saya baru tahu kalau bukunya banyak banget, dan ternyata emang baru sedikit yang diterjemahkan. Dan buku-buku lamanya udah lumayan langka. Kayak Tenth Circles, dan lain-lain. Sekarang saya sedang penasaran sama handle With Care ^_^
Delete