Pages

Thursday, August 29, 2013

Apa pun, Asal Delapan Enaaam!

Book title: 86
Page: 256 pages
Author: Okky Madasari
Year Published: 2011
Publisher: Gramedia Pustaka Utama

     Tidak ada yang perlu dirisaukan jika sudah delapan enam. Urusan apa pun akan selesai dengan damai asal delapan enam. Semua menyukai delapan enam. Pamong, lurah, polisi, pengacara, jaksa. Apa pun bisa terwujud dengan delapan enam. Jadi pegawai negeri, punya barang ini-itu, beli kendaraan, beli rumah, biaya rumah sakit. Tapi jika tidak hati-hati, delapan enam juga bisa mengantarkan ke penjara. Eh, tapi di penjara, delapan enam juga laku keras. Orang-orang bisa lolos dari tuntutan hukum, bisa hidup nyaman dengan kamar eksklusif berfasilitas mewah, bisa lancar urusan grasi dan amnesti, asal ... delapan enaaam!
    Arimbi diterima bekerja sebagai pegawai di pengadilan setelah menamatkan pendidikan sarjana hukumnya. Kerjanya ringan, hanya mengetik berkas putusan sidang. Gajinya tidak seberapa. Hanya bisa membayar kontrakan, makan seadanya, dan dicukup-cukupkan untuk dikirim ke kampung. Tapi Arimbi yang lugu lantas menyadari bahwa ia bisa mendapatkan ceperan jika ia mau. Toh, semua teman-temannya begitu. Mendapat ceperan dari pengacara ini atau itu, karena menyelesaikan urusan ini dan itu. Arimbi mulai belajar dari rekan-rekan kerja dan juga atasannya. Ia hanya perlu sedikit merayu dan bersikap ramah, ia pun bisa mendapatkan uang kaget yang bisa lebih besar dari gaji bulanannya. Arimbi belajar dengan cepat. Ia mulai terbiasa dengan orang-orang yang meminta jasanya untuk melancarkan urusan ini-itu dan mendapatkan kepercayaan atasannya untuk hal-hal yang lebih besar. Ceperan Arimbi semakin besar.
   86, seperti penduhulunya, Entrok, sarat dengan kritik sosial. Kali ini Okky Madasari menyoroti lemahnya dunia hukum sehingga mudah diperjualbelikan. Fakta-fakta mengenai kasus korupsi tanah air dan nasib pelaku-pelakunya juga digeber dengan tajam di 86. Termasuk kehidupan orang-orang kecil yang haus berhadapan dengan masalah-masalah besar hanya karena "mencubit" sedikit sedikit. Dengan gaya bertutur yang lugas dan gamblang, Okky Madasari menyeret pembacanya ke dalam sisi lain realita pahit kehidupan kekinian masyarakat Indonesia. 86 sangat jujur, dan berani.
3/5 stars!

No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...