Pages

Sunday, May 15, 2016

Resolusi Tentang Alex & Dunia yang Dipenuhi Kemungkinan

Judul buku: Requiem (Delirium #3)
Jumlah halaman: 276 halaman ebook
Penulis: Lauren Oliver
Penerbit: HarperCollins
Tahun terbit: 5 Maret 2013
ISBN: 0062202960 (ISBN13: 9780062202963)
I’ve started dreaming of Portland again.Since Alex reappeared, resurrected but also changed, twisted, like a monster from one of the ghost stories we used to tell as kids, the past has been finding its way in. It bubbles up through the cracks when I’m not paying attention, and pulls at me with greedy fingers.This is what they warned me about for all those years: the heavy weight in my chest, the nightmare fragments that follow me in waking life.I warned you, Aunt Carol says in my head.
We told you, Rachel says.
You should have stayed. That’s Hana, reaching out across an expanse of time, through the murky thick layers of memory, stretching a weightless hand to me as I am sinking [Lena].
Kisah cinta Lena dan Julian yang baru dimulai, dikejutkan oleh kehadiran Alex yang tiba-tiba di rombongan Lena. Lena pun bimbang. Dia yakin dia mencintai Julian, seyakin dia menginginkan menginginkan kebebasan untuk mencintai. Tapi kemunculan Alex dari kematian, membuat Lena mempertanyakan lagi segalanya. Siapa yang sebenarnya dia cintai? Perasaan apa yang dia miliki untuk Alex? Lalu bagaimana dengan Julian? Sementara itu, pemberontakan para invalid terhadap pemerintah telah berlangsung terang-terangan, dan rombongan Lena sedang bermain kucing-kucingan dengan para regulator yang mulai menginvasi Alam Liar juga secara terang-terangan.
Saya sudah menunggu untuk bisa membaca sekuel terakhir ini sejak menyelesaikan Pandemonium: sekuel trilogy Delirium yang cukup mengecewakan untuk saya. Setelah mengkhatamkan seri terakhir ini, kekecewaan saya perlahan menguap. Saya membaca ulang beberapa bagian awal Pandemonium versi bahasa Inggris, dan menemukan keputusasaan Lena saat harus kehilangan Alex. Betapa dia menjadikan Alex sebagai piala yang dia letakkan di garis akhir lintasan larinya. Kalau dia bisa melakukan ini, dia akan bertemu Alex. Jika dia bisa melampaui itu, dia akan bertemu Alex di sana. Saya pun mulai memahami apa yang dia rasakan untuk Julian. Meski sedikit kejam memperlakukan Julian sebagai obat—yang memiliki batas penggunaan—tapi Julian adalah hal paling nyata dan dekat dan dapat disentuh. Sedang Alex berada jauh di dalam mimpi, dibekuk oleh kematian dalam kepala Lena.
Requiem dikisahkan secara bergantian oleh Lena dan Hana. Lena dan petualangannya di Alam Liar, lalu Hana dan persiapan pernikahannya di dunia yang steril dan nyaman. Meski saya membaca Hana setelah terlebih dulu mengkhatamkan buku ini, tapi saya menyadari perkembangan karakter Hana. Kerapuhannya yang menjadikannya kuat dan lebih dewasa. Pemahamannya akan lebih banyak hal yang pernah luput: kecemburuan, keputusan impulsif, egoisme, dan kebutaannya yang kekanakan. Begitu pula dengan Lena. Dia tampak lebih tangguh. Meski terkadang kegalauannya membuatnya memutuskan hal-hal kecil secara ceroboh, Lena tetaplah gadis belia yang telah tumbuh dengan lebih baik. Saya seolah bisa merasakan ketegasan dalam nada suaranya dan merasakan ketajaman garis wajahnya saat dia menegaskan tekadnya. Sayangnya, saya tidak bisa mengenal Alex lebih dalam. Karena pengisahan bergulir dari sudut pandang Lena, sehingga Alex hanya tampak seperti apa yang tampak oleh Lena: kelembutannya yang tak lagi ada, kebencian dalam matanya, kesinisan dalam suaranya, keengganannya untuk menatap Lena.
Saya menyukai gagasan Lauren Oliver untuk menciptakan kontras antara Lena dan Hana di masa lalu yang memproyeksikan masa depan mereka dengan cara terbalik. Hana yang dulu berjiwa bebas, tak bisa melawan takdirnya untuk disembuhkan dan segera menghadapi pernikahan. Sedang Lena yang dulu sangat taat aturan, akhirnya berhasil melarikan diri ke alam liar dan bebas mencintai siapa pun yang dia inginkan. Hana akhirnya hidup dalam hantaman kesalahan-kesalahan masa lalu, yang membayanginya  seperti hantu, menjelma dalam mimpi buruknya, bahkan ketika dia pikir dia sedang berupaya menebusnya dengan cara yang tidak akan pernah dibayangkan Lena. Ironisnya, Hana tidak bernasib sebaik Lena.
Sayangnya, Requiem tidak mengakomodasi konflik utamanya dengan baik. Saya pikir, saya bisa melihat Lena atau Alex menjadi bagian penting dari pemberontakan terhadap pemerintah. Bahkan setelah berada di Alam Liar, dunia pemerintah dan organisasi DFA-nya itu terasa jauh dari garis persinggungan. Dalam sebuah upaya pemberontakan, tentu ada pemain besar. Karakter yang berdiri di arena yang sama dengan pemain besar dari pihak musuh. Tapi sampai cerita selesai, tidak ada pemain besar yang saya cari. Padahal para invalid tampaknya memiliki cara kerja yang rapi hingga bisa menyusup dalam lini-lini penting di pemerintahan. Mereka bisa menyelundupkan bahan logistik ke Alam Liar, dan mensabotase beberapa penangkapan invalid. Secara personal, saya mengikuti Requiem hingga tuntas karena adiksi saya akan cara Lauren Oliver bercerita, dan tentu saja, keingitahuan saya yang superbesar tentang Alex. Bagaimana dia lolos dari crypts? Dan ke mana saja dia selama ini sampai baru menemukan Lena ketika gadis itu sedang mencium pemuda lain? Tapi saya cukup lega mengetahui apa yang dia rasakan untuk Lena.
Requiem, bagaimanapun juga, diakhiri dengan penyelesaian yang baik—meski mungkin akan kurang memuaskan bagi Alex team ^_^ Saya lega karena Lena bisa bertemu Hana. Saya lega karena mereka bisa saling memahami dan membaca pikiran satu sama lain. Saya lega untuk keputusan yang diambil Hana pada akhirnya. Saya akan mempertimbangkan lagi, harus menyebut Hana sebagai antagonis atau protagonis. Karena tampaknya, setiap orang adalah keduanya dalam berbagai cara. Saya juga berbahagia untuk Lena, dan merasa lega untuk Alex. Kemungkinan apa pun yang mereka hadapi setelah meruntuhkan tembok. Fangirling tanpa batas untuk Lauren Oliver, dan untuk itu, tiga setengah bintang untuk Requiem, sebuah dunia yang dipenuhi segala kemungkinan.

1 comment:

  1. hi fellow bookblogger!
    visit my bookblog, please? and follow and subscribe if you don't mind :D

    http://bitesomebooks.com

    ReplyDelete

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...