Belum
lama sejak September beranjak lalu, saya sudah menemukan Cuci Gudang Gramedia di kota saya. Dan saya menemukan sekitar dua belas
buah buku yang sudah lama saya inginkan. Beberapa di antaranya adalah buku-buku
dongeng klasik anak, sebuah sebuah kumpulan cerita pendek klasik karya beberapa
pengarang dunia (Tolstoy, Dotoyevsky, Akutagawa, dsb), dan beberapa buku penting—standar penting ini tentu
subyektivitas saya—lainnya.
Harga
buku-buku ini berkisar antara Rp. 9500 – Rp. 20.000, yang sepertinya ditentukan
berdasarkan tebal-tipis dan besar-kecilnya dimensi buku, alih-alih tingkat
kelangkaannya. Buku pertama yang saya temukan adalah Gadis Korek Api-nya H.C. Andersen. Saya bersorak. Dan mata saya
langsung menjelajahi tiap sudut booth Buku
Murah Gramedia di Lippo Plaza Kendari. Setelah itu, saya tidak lagi
mengingat secara pasti hasil temuan saya secara berurutan. Yang pasti, mata dan
tangan saya saling berkoordinasi dengan baik sekali untuk mencari, menemukan,
dan memilah, hampir tanpa jeda. Dan tiba-tiba saja saya sudah mendekap kedua
belas buku tersebut.
Tentu saja, lemari buku saya memberi ruang lapang untuk
buku-buku klasik anak seperti Daddy-Long-Legs karya Jean Webster, Firebelly karya J.C.
Michaels, dan The Wizard of Oz karya L. Frank Baum.
Kemudian
saya tidak menyia-nyiakan kesempatan untuk membawa pulang buku-buku klasik
(yang sepertinya) bagus lainnya seperti
The
Phantom of The Opera karya Gaston Leroux, Gurun Cinta karya Francois
Mauriac, dan Maria karya Vladimir Nabokov. Meski belum membaca review dari buku-buku tersebut, tapi
intuisi saya mengatakan bahwa ini buku-buku yang bagus. The Phantom of The Opera adalah sebuah frasa yang meninggalkan
kesan kuat di ingatan saya, meski saya tidak mengingat detilnya. Tapi saya bisa merasakan bahwa buku ini memuat elemen penting dari kesusasteraan dunia. Sedang
Gurun Cinta, saya pernah membaca blurb-nya di situs resmi penerbitnya dan
saya langsung menginginkannya karena sangat mirip dengan premis cerita yang
sedang saya tabung untuk saya
kembangkan nanti. Adapun Maria, saya
langsung yakin membelinya setelah melihat nama penulisnya. Meski saya juga
belum membaca karya Nabokov yang fenomenal: Lolita. Saya juga langsung meraih
novelisasi sebuah film penting dalam sejarah perfilman: Last Tango in Paris karya Robert Alley, sambil
menimbang-nimbang, apa saya sebaiknya menonton filmnya terlebih dulu. Lalu saya
menemukan nama-nama pengarang dunia favorit saya dalam sebuah buku bersampul tidak menarik berjudul: Cinta Tak Pernah Mati yang nampaknya adalah kumpulan cerita-cerita pendek karya Akutagawa,
Henry, Kipling, Maupassant, Maugham, Twain, dan sebagainya, dalam stok yang
tidak terlalu banyak.
Saya juga menemukan Interworld karya Neil Gaiman &
Michael Reaves yang sudah lama menarik perhatian saya (karena saya mendengar
banyak sekali sanjungan tentang Neil Gaiman dan belum membaca satu pun
karyanya), dan Skandal karya Shusaku Endo yang lucunya,
sudah saya temukan sejak tahun lalu, tapi akhirnya baru membelinya tahun ini.
Buku ini, dengan cara yang agak ganjil, membuat saya penasaran. Beberapa saat
sebelum pulang, tiba-tiba pandangan saya tertumbuk pada Have A Little Faith-nya Mitch
Albom yang akhirnya, melengkapi koleksi karya Albom di lemari buku saya.
Lucunya, saya membelinya dengan urutan yang kacau, sekacau urutan membacanya:
(1) For One More Day; (2) The Five People You Meet in Heaven; (3) The Time
Keeper; (4) Tuesdays With Morrie; (5) Have A Little Faith. Bagian terbaiknya
adalah, Have A Little Faith temuan saya adalah yang bersampul versi
cetakan pertama yang saat menemukannya, hanya tertinggal 2 buah. Dan saya
mengambil yang sampul plastiknya paling rapi.
Di
Oktober saya juga membeli 2 buah buku secara pre-order untuk kepentingan Indiva
Reading Challenge yakni: Bulan Nararya karya Shinta Yudisia
dan Pasukan
Matahari karya Gol A. Gong, yang kemudian berhadiah novel mini berjudul
Pilkadal
di Negeri Dongeng. Meski sebenarnya buku ini resmi saya beli sejak
September, tapi karena bukunya baru tiba di minggu terakhir Oktober, saya
memasukkannya dalam Haul Oktober.
Semangat
belanja saya tidak berakhir di sana. Di minggu kedua Oktober, saya memesan Paket Sastra Terjemahan dari Bukukatta
Publishing. Keseluruhannya berjumlah 4 buah. Kalau kalian mendengar nama-nama
pengarang buku-buku tersebut, kalian tidak berdali panjang lebar untuk memiliki
buku-buku itu. The Bear Came Over The Mountain karya Alice Munro, Dua Saudara karya Jhumpa Lahiri, Demi Esme Dengan Cinta dan Kesengsaraan karya
JD. Salinger, dan The Curious Case of Benjamin Button karya F. Scott Fitzgerald.
Yang terakhir
di akhir Oktober, saya membeli sebuah buku klasik incaran saya sejak lama: Wuthering
Heights karya Emily Bronte—yang menark perhatian saya karena
disebut-sebut dalam daftar bacaan paling berpengaruh di dunia—dan dua buku young adult karya John Green, Looking
For Alaska dan Paper Town di sebuah toko buku online langganan saya. Setelah jatuh
cinta dengan cukup dalam The Fault In Our Stars, saya yakin
saya harus memiliki buku-buku John Green yang lain.
Haul
Oktober adalah tangkapan terbesar saya
sepanjang tahun ini. Sejujurnya, saya masih memiliki daftar panjang buku-buku
yang sangat saya inginkan, tetapi saya tidak cukup yakin memiliki energi lebih
untuk berbelanja dengan sama kalapnya di November. Mengingat November adalah NaNoWriMo Time. Tapi, siapa yang tahu?
November kan akhir tahun. Itu juga Cuci
Gudang Time! ^_^
Finally, wish me luck with my NaNoWriMo
project. See you on November 30th with good news about everything.
No comments:
Post a Comment