Judul buku: Mata di Tanah Melus
Penulis:
Okky Madasari
Halaman:
Paperback, 192 halaman
Penerbit:
Gramedia Pustaka Utama
Tahun
terbit: Januari 2018
ISBN13: 978602031329
Nama Okky Madasari akan
identik dengan buku-buku bertema politik, keperempuanan, atau isu-isu
kontroversial yang sarat akan ktitik sosial. Sebut saja Entrok dan 86. Jadi,
ketika Okky Madasari melahirkan buku-buku anak, saya, mau tidak mau, menantikan
dengan penuh harap.
Mata di Tanah Melus
adalah buku pertama dalam serial Mata. Merupakan novel anak bernuansa
petualangan yang mengajak pembacanya menjelajahi Nusantara dan bertemu hal-hal
ganjil, dipenuhi cerita mistis dan legenda lokal.
Matara adalah gadis kecil
yang cerdas, kritis, dan kesepian. Layaknya anak dua belas tahun lainnya,
Matara mempertanyakan banyak hal. Meski sebagian besar pertanyaan itu hanya
berlompatan di dalam benaknya sendiri. Kenapa ibunya tidak membiarkannya
membaca cerita-cerita yang ditulisnya? Kenapa ayahnya berhenti bekerja dan
ibunya berhenti tertawa? Kenapa ibunya mengajaknya berlibur berdua saja tanpa
ayahnya? Di Atambua, Mata dan ibunya terlibat petualangan yang membawanya
tersasar ke tanah orang-orang Melus yang sakti dan tak terjangkau dunia luar.
Bersama sahabat kecilnya, Atok, Mata melarikan diri dari banjir besar, tersasar
ke kerajaan kupu-kupu, bertemu pemimpin para buaya, bertemu Laka Lorak sang ibu
kehidupan, dan akhirnya berdamai dengan kenyataan.
Membaca Mata di Tanah Melus
membuat saya mengenang masa kecil saya yang penuh harapan dan pertanyaan
tentang dunia orang dewasa; penuh rasa ingin tahu tentang hal-hal magis; selalu
ingin bertualang tanpa melibatkan orang tua (sebab para Mama selalu khawatir
dan tidak percaya kalau putrinya pemberani dan bisa melawan penjahat seorang
diri).
3 dari 5 bintang untuk Mata
dan petualangannya di tanah ganjil.
No comments:
Post a Comment