Pages

Wednesday, July 25, 2018

A.J. Fikry, Buku-buku, dan Seluruh Kehidupannya

Judul buku: The Storied Life of A.J. Fikry - Kisah Hidup A.J. Fikry
Penulis: Gabrielle Zevin
Halaman: Paperback, 280 halaman
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Tahun terbit: 16 Oktober 2017
ISBN13: 9786020375816
Terkadang, setelah pelanggan dan karyawan pulang, Maya berpikir hanya ada ia dan A.J. di dunia. Sepertinya tidak ada orang lain yang nyata seperti A.J. Orang lain adalah sepatu untuk musim yang berbeda, tidak lebih dari itu. A.J. bisa menyentuh kertas pelapis dinding tanpa naik ke kursi, dapat mengoperasikan mesin kasir sambil berbicara di telepon, bisa mengangkat kardus buku yang berat di atas kepala, menggunakan kata-kata yang sangat panjang, mengetahui segalanya tentang semua hal. Siapa yang dapat menandingi A.J. Fikry? (Halaman 91)

A.J Fikry adalah seorang lelaki ketus yang tidak pernah bersikap ramah, pemilik satu-satunya toko buku di Pulau Alice. Diakibatkan sebuah kecelakaan lalu lintas, istrinya yang cantik dan hangat meninggalkan A.J Fikry dalam kebosanan hidup dan rutinitas yang itu-itu saja. Sampai suatu hari, buku langka milik A.J Fikry—yang jika dijual bisa menyelamatkan hidup seorang pengidap kanker—dicuri seseorang. Tak lama berselang, A.J. Fikry menemukan seorang bayi di toko bukunya, beserta sepucuk surat yang ditinggalkan ibu si bayi. Bayi itu cerdas dan sudah mengingat namanya sendiri. Namanya Maya. Dan kehadirannyalah yang perlahan mengubah hidup A.J. Fikry.
Maya mengangguk. “Love you.”
“Mencintaiku? Kau bahkan tidak mengenalku,” kata A.J. “Gadis cilik, jangan begitu mudah memberikan cintamu kepada orang lain.” Ia menarik Maya mendekat. “Hubungan kita baik. Ini menyenangkan, dan bagiku, setidaknya, 72 jam yang akan kukenang, tapi beberapa orang tidak ditakdirkan untuk ada dalam hidupmu selamanya.”
(Dialog A.J. Fikry dengan Maya: halaman 68)
Kapan saya terakhir kali membaca buku dan melipat banyak sekali halaman? Saya tidak ingat. Tapi, pokoknya, buku ini membuat saya harus melipat banyak sekali ujung halaman buku. Karena saya harus membaca ulang beberapa bagian (dialog, kutipan bagus, ulasan A.J. untuk buku-buku tertentu, dan sebagainya). Karena saya ingin menyalinnya ulang di buku khusus. Karena saya ingin mengetiknya kembali dan membagikannya di story Instagram dan Whatsapp saya agar teman-teman baik saya ikut membacanya juga. Ada banyak kalimat yang ingin saya ingat lebih lama dari buku ini. Gerutuan-gerutuan A.J. Fikry. Obrolannya dengan Maya yang menggemaskan. Catatan-catatan A.J. tentang buku-buku tertentu. Pesan-pesan A.J. untuk Maya, dan seterusnya, dan sebagainya
Manusia mengemukakan kebohongan menjemukan tentang politik, Tuhan, cinta. Kau tahu segalanya yang perlu kauketahui tentang seseorang dari jawaban atas pertanyaan ini, Apa buku favoritmu?
(Catatan A.J. Fikri: halaman 95)
The Storied Life of A.J. Fikry akan menjadi buku yang disenangi semua pembaca buku. Buku ini akan membuatmu merasa dipahami. Meski A.J. bukan jenis pemilik toko buku yang menyenangkan, tetapi kau tidak akan keberatan mendengarkan A.J. melontarkan gagasannya tentang buku-buku: Edgar Allan Poe, Alice Munro, Road Dahl. Membaca The Storied Life of A.J. Fikry terasa seperti membaca sesuatu yang familier. Toko buku dan deretan rak-raknya. Klub buku. Bagaimana buku-buku mempengaruhi pandangan dan gagasanmu tentang berbagai hal. Menyenangkan sekali bisa membaca buku yang bisa membuatmu terhubung dengan dunia di dalamnya. Di buku ini, kau akan menemukan buku-buku yang pernah kau baca juga. Kau mungkin akan menyetujui gagasan-gagasan A.J. Fikry tentang beberapa hal. Di lain waktu, kau akan merasa penasaran jika menemukan judul buku yang pernah dibaca A.J. tapi belum kau baca. Dan kau mungkin akan langsung mengakses Google atau Goodreads untuk mencari tahu.
Infinite Jest adalah kompetisi daya tahan. Kau berhasil membacanya sampai akhir dan tidak punya pilihan selain mengatakan menyukainya. Jika tidak, kau harus menghadapi kenyataan baru saja membuang beberapa minggu hidupmu. Gaya, tanpa substansi, Sobat.
(Dialog A.J. dengan Harvey: halaman 23)
Aku kuliah utuk mendapatkan gelar PhD dalam sastra Amerika sebelum berhenti untuk membuka toko buku ini. spesialisasiku Edgar Allan Poe. The Fall of the House of Usher adalah contoh yang lumayan bagus tentang hal yang tidak boleh dilakukan pada anak-anak.
(Dialog A.J. dengan pekerja sosial: halaman 72)
Sosok A.J. dengan serta merta mengingatkan saya pada Ove dalam A Man Called Ove. Cara berbicaranya yang sinis dan ketus. Pandangan pesimistisnya tentang kehidupan. Sikap ‘bodo amat’-nya pada sekelilingnya. Lalu kehadiran Maya menjadi hadiah bagi kemurungan dalam hidup A.J. Ini adalah bagian terbaik dari buku ini. Bagian terbaik lainnya, tentu saja, adalah melihat A.J. Fikry menangis :)
Hal yang selalu saya tunggu dari buku ini adalah perpindahan bab. Karena catatan A.J. Fikry akan muncul di sana sebagai penanda transisi bab. Di bab-bab awal, catatan A.J. sepenuhnya berupa ulasan tentang buku yang sudah dibacanya. Lalu kemudian catatan itu mendapat tambahan berupa pesan-pesan personal A.J. untuk Maya. Berikut akan saya kutipkan salah satu catatan favorit saya (saya memfavoritkan semua catatan-catatan A.J. tapi saya pikir, ini bagus untuk jadi perkenalan):
The Girls in Their Summer Dresses

1939/IRWIN SHAW
Pria memandangi wanita selain istrinya. Sang istri tidak suka. Akhir tidak terduga yang manis, atau lebih tepat dikatakan sengat tidak terduga. Kau pembaca yang baik, dan bisa jadi kau dapat menerkanya. (Apakah perubahan alur cerita jadi kurang memuaskan jika kau tahu itu akan terjadi? Apakah perubahan alur cerita yang tidak bisa kauprediksi merupakan tanda-tanda konstruksi yang buruk? Inilah hal-hal yang harus dipertimbangkan saat menulis.)Tidak ada kaitannya dengan menulis, tapi… suatu hari nanti, kau mungkin akan berpikir untuk menikah. Pilihlah seseorang yang berpikir kaulah satu-satunya orang di ruangan tersebut.
—A.J.F.
The Storied Life of A.J. Fikry terbagi menjadi dua bagian: bagian pertama adalah masa ketika Maya masih bayi dan bagaimana A.J. menerima kehadiran bayi itu dan memberikan hatinya begitu saja untuk si bayi. Dan bagian kedua, adalah kisah ketika Maya sudah beranjak remaja. Di bagian inilah, kebenaran mengenai Maya terungkap. Sebuah twist yang cukup mengejutkan dan hadir dengan sangat perlahan sehingga kau akan mengumpat kecil karena merasa tidak cukup berani untuk menduganya sejak awal. Kejutan lainnya adalah tentang A.J. Fikry. Twist tentang A.J. akan memberi efek patah hati, karena akhirnya kau menyadari, kau sudah terlanjur menyayangi ‘lelaki kaku dan tidak romantis tapi berselera bagus tentang buku-buku’ itu.
The Storied Life of A.J. Fikry adalah sebuah kisah yang hangat tentang luka yang tersembuhkan oleh takdir yang aneh. Tentang pilihan-pilihan dalam hidup yang tidak bisa kau hindari. Pilihan-pilihan yang kadangkala, harus diambil hanya dengan pertimbangan yang dilakukan hati, yang seringnya, tidak akan keliru.
Empat plus sepotong bintang dari lima bintang utuh untuk cerita yang dipenuhi buku ini.

No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...