Pages

Saturday, January 16, 2016

Kenangan Tentang Menjadi Muda & Jatuh Cinta Untuk Kali Pertama

Judul buku: Eleanor & Park
Jumlah halaman: Paperback, 325 pages
Penulis: Rainbow Rowell
Tahun terbit: February 1st 2013 (dipublikasikan pertama kali tahun 2012)
Penerbit: Orion
ISBN: 1409120546 (ISBN13: 9781409120544)
He’d stopped trying to bring her back. She only came back when she felt like it, in dreams and lies and broken-down déjà vu. Like, he’d be driving to work, and he’d see a girl with red hair standing on the corner – and he’d swear, for half a choking moment, that it was her [Prolog]
Eleanor adalah cewek pendatang di lingkungan tempat tinggalnya. Dia akhirnya kembali tinggal bersama ibu dan ketiga adiknya setelah diusir oleh ayah tirinya setahun sebelumnya. Dia selalu bersikap canggung dan berharap tidak menarik perhatian siapa pun. Tapi itu hal yang sulit dilakukan mengingat selera fashion-nya yang buruk dan rambut merahnya yang ditata dengan aneh. Dia cantik tapi ‘sangat tidak langsing’. Suatu hari di kelas bahasa Inggris, Eleanor—yang adalah seorang murid pindahan—diminta membacakan sebuah puisi dan suaranya yang khas dengan serta merta menarik perhatian Park. Untuk pertama kalinya, Park melihat Eleanor dengan cara yang berbeda.
Park adalah cowok berdarah separuh Asia yang tampan. Meski tidak atletis, tapi Park petarung yang baik berkat latihan taekwondonya yang rutin. Dia hidup di keluarga biasa yang hangat namun seringkali tidak sependapat dengan ayahnya. Obsesi terbesarnya adalah mendapatkan izin mengemudi agar dia tidak perlu mendengar lelucon-lelucon konyol bis sekolah. Kegemarannya membaca komik selama berada di bis sekolah menarik perhatian Eleanor.
Eleanor dan Park, dengan dunia mereka yang begitu kontras (keluarga Eleanor yang berantakan-keluarga Park yang harmonis, Elanor yang murung-Park yang bersinar, Eleanor yang malang-Park yang beruntung), saling jatuh cinta, untuk kali pertama.
Sudah lama sejak saya ingin membaca buku young adult yang manis dan dituturkan dengan lembut, ringan, renyah, tapi mampu mempengaruhi saya secara emosional. Senang sekali saya bisa menemukan Eleanor & Park dan mendapatkan pengalaman baca semenyenangkan ini. Gaya bercerita Rainbow Rowell yang sangat ngomik dan filmis, sangat menyenangkan untuk diikuti.
She hadn’t even said anything nice about him. She hadn’t told him that he was prettier than any girl, and that his skin was like sunshine with a suntan. And that’s exactly why she hadn’t  said it. Because all her feelings for him – hot and beautiful in her heart – turned to gobbledygook in her mouth.
Eleanor & Park ini berlatar tahun 1986. Ini hal pertama yang menarik perhatian saya sebelum akhirnya mati-matian menginginkan buku ini. Bagaimana kisah cinta masa lalu anak-anak muda di negerinya Miss Rowell itu?  Dan entah karena latar tempatnya, atau waktunya, tapi ini berbeda jauh dengan kisah cinta di buku-buku young adult ber-setting masa kini. Sebutlah Paper Town, The Fault in Our Stars, dan sebagainya, yang tokoh utamanya akan dengan terang-terangan mengakui jika sedang naksir seseorang, bahkan mencium gebetan di depan banyak orang, dan sebagainya. Kisah cinta dalam Eleanor & Park ini sangat sederhana, malu-malu, tone-nya sangat lembut. Setiap kali membaca adegan-adegan manis yang melibatkan Eleanor dan Park, saya selalu membayangkan warna-warna pastel, dan kelopak-kelopak bunga yang berguguran ditiup angin musim semi dalam gerakan lambat yang dramatis. I mean it, really, in a good way, for sure.  
He sounded frustrated with her, but not angry. She could remember him sounding angry. She could remember him sounding angry with her only once. The first day she got on the bus. ‘You can ask me why,’ he said again.
‘Yeah?’ She sniffed‘Yeah.’‘Okay.’ She looked down at the turntable, at her own reflection in the tinted acrylic lid. She looked like a fat-faced ghost. She closed her eyes.‘Why do you even like me?’
Diceritakan dari sudut pandang Eleanor dan Park secara bergantian, membuat pembaca bisa mengikuti alur kehidupan keduanya: cara mereka memandang segala hal di sekeliling, pikiran-pikiran mereka, dan bagaimana perasaan mereka terhadap satu sama lain. Elanor yang menyukai Park tapi membenci keanehan dirinya, dan bagaimana dia merasa selalu berada dalam situasi yang salah, atau melakukan sesuatu dengan tidak semestinya. Lalu Park yang menyukai Eleanor dan merasa frustrasi dengan Eleanor yang selalu mengacaukan segalanya: meragukan Park, membenci dirinya sendiri, menutup diri, membuat Park serba salah.
‘Is your girlfriend calling?’ Josh asked. ‘Park’s dating Big Red.’‘She’s not—‘ Park caught himself shouting and clenched his fists. ‘If I ever hear you call her that again, I’ll kill you. I’ll literally kill you. I’ll go to jail for the rest of my life, and it’ll break Mom’s heart, but I will. Kill. You.’
Eleanor & Park akan mengingatkan setiap orang ketika mereka berada di usia Eleanor dan Park: begitu muda, penuh rasa ingin tahu, dengan lugunya tertarik pada hal-hal baru. Dan, jatuh cinta dengan cara yang aneh, tapi tak bisa berhenti, dan justru mencandu. Betapa hal-hal sederhana yang terjadi dengan intens di antara sepasang anak muda yang sedang tumbuh, bisa menumbuhkan ketertarikan emosional yang terasa menyenangkan. Dalam Eleanor & Parkhal-hal itu adalah vintage and lovey dovey stuffs yang akan membuat orang-orang merindukan masa muda mereka: Komik. Kaset pita. Percakapan telepon sembunyi-sembunyi. Saling menunggu di halte bis. Duduk bersebelahan di bangku bis paling belakang (agar tidak menarik perhatian siapa pun). Kencan sembunyi-sembunyi. Ciuman pertama yang dicuri dalam debar jantung paling gila. Buku ini akan mengingatkan kita bahwa tidak peduli betapa pun tidak sempurnanya seseorang, jika kau mencintainya, kau hanya akan mencintainya. Karena cinta adalah cinta. Cinta hanyalah seperti apa adanya.
Selain kisah cinta yang manis, Eleanor & Park juga mengetengahkan isu-isu yang akrab dialami remaja. Bullying, misalnya. Seperti yang dialami Elenanor di sekolah. Dan yang lebih menonjol yang dialami Eleanor sehingga membentuk kepribadiannya yang rumit, disfungsi keluarga. Bagaimana Eleanor berusaha untuk menjadi invicible di dalam rumahnya karena ayah tirinya. Dan kecanggungannya meski ia berada di rumah ayahnya sendiri (yang juga telah menikah lagi dan memiliki anak yang lain).
Agaknya, tidak semua pembaca menyukai akhir kisah Eleanor & ParkMeski menurut saya, itu akhir yang rasional bagi kisah-kisah cinta pertama (saya berharap ini bukan sebuah spoiler. Meski tampaknya saya gagal membuatnya tampak demikian). Secara pribadi, saya menyukainya. Saya menyukai rahasia. Dan rasa mendebarkan karena excitement untuk menciptakan akhir paling personal di dalam kepala saya sendiri. Saya berharap, bisa membaca banyak kisah-kisah masa lalu yang semenyenangkan ini. Meski itu berarti saya harus membaca versi bahasa Inggris dari buku aslinya, dan harus kerepotan karena sesekali membuka kamus untuk membuat diri saya yakin tidak menginterpretasikan cerita dengan keliru. Omong-omong, apa benar Eleanor & Park juga akan dialihwahanakan? Ah, senangnya! Semoga rumornya benar, ya :’) Bagaimanapun juga, tiga setengah dari lima bintang untuk Eleanor & Park yang sudah melontarkan kita sesaat pada kenangan tentang menjadi muda dan rasanya jatuh cinta untuk kali pertama.
This pic's remodified by me. Click here to see the source

2 comments:

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...