Jumlah halaman: 260
Penulis: Andy Mulligan
Penerjemah: Nina
Andiana
Tahun terbit: Juli 2012
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
ISBN13: 9789792286359
Penghargaan Sastra:
YALSA Awards for
Young Adults (2011), Publishers
Weekly's Best Children's Books of the Year for Fiction (2010), Gouden Lijst for
vertaald boek (2012), Red
House Children's Book Award Shortlist (2011)
Namaku Raphael Fernandez dan aku pemulung cilik. Banyak orang bilang padaku, "Siapa yang tahu apa yang bakal kautemukan selagi memilah-milah sampah! Mungkin saja ini hari keberuntunganmu." Dan aku selalu menjawab mereka, "Kawan, sepertinya aku tahu persis apa yang bakal kutemukan." Dan aku tahu apa yang ditemukan semua pemulung lain di sini, karena aku tahu pasti apa yang kami temukan selama tahun-tahun panjang yang kuhabiskan untuk bekerja, totalnya sebelas tahun. Hanya satu kata: tinja, ....
Suatu hari di Kota Sampah
Behala, sebuah tas ditemukan oleh Raphael yang dekil dan penuh rasa ingin tahu.
Di dalam tas itu ada kartu identitas seorang lelaki dan foto puterinya, juga
sebuah kunci. Bersama Gardo, sahabatnya, dan seorang lagi anak lelaki yang
segera menjadi sahabat baru mereka, Tikus alias Jun-Jun, mereka bertekad
menemukan pintu yang kuncinya telah mereka miliki, tanpa pernah menduga bahaya
di balik pintu itu. Dari pemulung, kasta Raphael, Gardo, dan Tikus meningkat
menjadi buronan polisi. Mereka meninggalkan rumah sampah mereka di
Behala, menyusuri kota untuk menyelamatkan diri, Raphael lolos dari siksaan di
penjara, tetapi ia tak bisa lagi pulang ke rumah. Apa pun yang mereka buru,
mereka tahu, mereka tidak boleh berhenti. Mereka harus terus berlari, atau
tertangkap dan menjadi pecundang. Tidak peduli seberapa besar resikonya.
Kemalangan tidak pernah datang sendiri, keberuntungan akan menyertainya.
Raphael, Gardo, dan Jun-Jun semakin dekat dengan tujuan mereka. Taruhan
resikonya pun semakin besar. Ketiga anak pemulung itu percaya, mereka diberkati
roh dua lelaki baik hati yang perjuangannya harus mereka teruskan. Mereka pun
semakin dekat dengan Cahaya Paling Terang.
Berlatar belakang Behala,
sebuah tempat yang terkenal karena merupakan lokasi TPA terbesar di Manila, Trash
menyuguhkan kisah petualangan tiga pemulung anak-anak yang pemberani, dalam
rasa persahabatan yang hangat, serta cinta kasih segelintir orang yang masih
peduli pada gertakan nuraninya. Pengisahan bergaya epistolari yang lugas, akan
mengantar kita mengikuti penemuan jawaban teka-teki yang membuat Raphael,
Gardo, dan Jun-Jun rela mengorbankan apa pun, dan melakukan apa saja.
Pengisahan berpindah dari Raphael, Gardo, Jun-Jun, lalu kepada beberapa tokoh
minor namun memiliki peran penting dalam cerita ini. Trash adalah buah
kritik terhadap pemerintahan korup yang menjalankan rezim tiranik, yang dikemas
dengan cara yang sulit digugat kuasa mana pun. Melalui karakter anak-anak yang--sedang
menjalani fase paling canggung dalam tahapan kehidupannya--jauh dari sempurna,
Andy Mulligan menyuarakan upaya mencungkil endapan dosa pemerintah ke
permukaan, dengan cara yang tidak anarki, namun memiliki efek yang tidak sepele
terhadap sang Pendosa. Lebih dari itu, semuanya akan berbeda jika suara itu
keluar melalui lisan anak-anak yang hanya mengenal sampah di sepanjang
hidupnya, dan buta politik sama sekali, kecuali tentang keadilan dan
ketidakadilan, bersalah dan tidak bersalah. Andy Mulligan, saya kira, telah
menemukan cara efektif paling cerdik untuk melakukan pemberontakan putih
yang alih-alih mengundang curiga, justru mampu menyerap segenap empati dan
dukungan lewat Raphael yang berpendirian teguh, Gardo yang sangat solider,
serta Jun-Jun si Penghuni Lubang Tikus yang lincah dan selalu dapat diandalkan.
Saya percaya, buku-buku
berdaya adiktif di seluruh dunia, secara umum dapat diklasifikasikan dalam dua
kotak raksasa: "Kotak Buku yang Menggugah Lewat Narasinya"--kotak ini
berisi buku-buku yang tidak sanggup kauletakkan lagi di atas meja sebelum
menamatkannya, dan "Kota Buku yang Menjanjikan Kejutan"--kotak ini
berisi buku-buku yang membuatmu tidak kuasa berhenti membalik halamannya. Kita
akan sepakat, memasukkan Trash ke dalam kotak yang kedua.
Kredit Gambar |
No comments:
Post a Comment