Pages

Sunday, June 01, 2014

Cinta Semanis Marshmallow

Judul buku: Marhsmallow Skye
Jumlah halaman: 332 halaman
Penulis: Cathy Cassidy
Penerjemah: Utti Setiawati
Editor : Nur Sofiyani
Tahun terbit: Maret 2011
Penerbit: Heart (Ufuk Publishing House)
ISBN: 978-602-9346-55-8
Summer terlahir untuk mendapatkan popularitas. Aku sepertinya ditakdirkan menjadi bayang-bayang –Skye: 281
Skye dan Summer sedang beranjak 13. Mereka sekarang remaja, dan karena itulah segalanya mulai berubah. Summer telah menarik perhatian beberapa cowok di sekolah. Dia mendapatkan banyak bingkisan valentine. Millie, sahabat Skye, mulai menerapkan semua hal yang dilihatnya di majalah dan ingin dicium cowok.
Sedang Skye, ia tidak ingin lagi tampil identik dengan Summer, dan menjadi semakin tergila-gila pada benda-benda jadul antik. Di samping itu, Skye mulai merasa terganggu dengan popularitas saudara kembarnya, Summer. Skye memang bangga kepada Summer. Dia balerina yang berbakat, cantik, bersinar. Dan sama halnya dengan pasangan saudara kembar lainnya di dunia ini, mereka saling menyanangi dan selalu saling terbuka satu sama lain. Tapi akhir-akhir ini, Skye mulai berpikir betapa ia hanya bayangan. Berdiri di belakang Summer, memakai benda-benda bekas Summer, dan tidak pernah bisa memutuskan segalanya sendiri karena Summer lah yang harus didengar. Lalu tiba-tiba saja, Millie mulai menjauhinya dan bergabung dengan kelompok Summer. Bahkan Alfie Anderson, teman sekelasnya yang badut kelas, naksir Summer. Bukannya Skye menyukai Alfie, hanya saja Skye pikir, dia juga pantas untuk disukai seseorang. Lalu suatu hari, barang-barang bersejarah milik Clara Travers--nenek buyut Skye--ditemukan. Baju, topi, skarf, gelang, selimut, dan kosmetik. Skye yang menggilai benda-benda antik langsung jatuh hati pada barang-barang itu. Benda-benda peninggalan Clara itu mengubah segalanya menjadi lebih baik, sekaligus buruk, tergantung kau sedang membicarakan bagian yang mana.
Karena memakai gelang Clara saat tidur, Skye bermimpi tentang Clara dan kehidupan masa lalunya sebelum ia dinyatakan hilang di laut dan meninggal dengan mayat yang tidak pernah ditemukan. Mimpi itu mempertemukan Skye dengan Finch, cowok berkulit gelap, berambut keriting, dan memiliki senyum manis yang membuat jantung Skye berdebar dengan tidak normal. Tapi bisakah cowok dalam mimpi dimiliki?
Rasanya sudah lama sekali, saya tidak bisa menikmati sebuah teenlit. Cathy Cassidy memang cemerlang. Marshmallow Skye dikisahkan dengan bahasa yang sangat remaja: ringan, riang, dan penuh kejutan layaknya percikan kembang api. Pikiran-pikiran-pikiran remaja yang tak terduga berseliweran di sini dengan sangat menghibur dan tidak bisa tidak, membuat kita mulai memahami mereka—dan memang harus.
Kita perlu berpikir soal pacar dalam waktu dekat, atau kita akan tertinggal di rak. Tua, keriput, dan lewat tanggal kadaluwarsa kita—Millie: 98
Marshmallow Skye yang merupakan seri kedua dalam The Chocolate Box Girls, adalah sebuah cerita remaja yang tentunya sarat konflik. Terutama tentang cinta remaja yang baru kuncup. Tapi di Marshmallow Skye, semua itu dibingkai oleh drama keluarga yang hangat, yang mengetengahkan konflik-konflik khas keluarga. Perceraian orang tua, pembangkangan remaja putri yang patah hati dua kali, transisi emosi yang tidak pernah mudah, dan fase penerimaan hal-hal besar yang selalu tampak mustahil. Berlatar belakang Tanglewood--pedesaan yang indah dan berbau mashmallow dan cokelat, Marshmallow Skye langsung mengingatkan kita pada rumah. Rasanya seperti berada di rumah sendiri. Sejuk pepohonan dan hangat perapian, berpadu wangi daging cincang dari dapur.
Dikisahkan dari sudut pandang Skye, Marshmallow Skye membuat pembaca dapat menyelami konflik psikologis seorang remaja yang direpresentasikan oleh Skye sebagai narator. Kegalauannya, kebingungannya, pertentangan batinnya, kemarahannya, kekecewaannya, dan keinginan-keinginannya.
Tumbuh dewasa pastinya bukan hanya soal lipgloss mengilap, sepatu berhak tebal, dan cekikikan setiap kali cowok melihat ke arahmu, kan? (halaman 154)
 Karakter-karakter ciptaan Cathy Cassidy tampak sangat hidup. Mereka saling bersinggungan dalam berbagai pertalian, dalam ritme cerita yang dinamis. Tidak ada antagonis di sini. Cathy seolah ingin menyatakan bahwa siapa pun dalam hal apa pun dapat menjadi antagonis, tapi juga protagonis pada hal dan saat yang lain. Selalu ada alasan bagi seseorang untuk menjadi jahat. Dengan kepiawaian Cathy menghadirkan analogi-analogi yang segar dan memikat, Marshmallow telah menjadi cerita remaja yang berbobot. Saya merekomendasikan buku ini bagi remaja mana pun—terutama jika mereka sedang jatuh cinta, bagi kakak mereka, dan orang tua mereka. Mungkinkah, kau atau adikmu atau putrimu, adalah Skye saat berusia 13?

 
Kredit gambar di sini

1 comment:

  1. mari mampir ke blogku
    http://reinvandiritto.blogspot.com
    dan menunggu ulasan simbiosa alina ya

    ReplyDelete

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...