Dituliskan oleh seorang psikiater perempuan, tentang perempuan, keberanian, kebenaran, dan kenyataan.
Hidup itu amat keras. Yang hidup hanyalah orang-orang yang lebih keras dari hidup itu sendiri (page 77)
Saya tak takut apa-apa. Karena selama hidup itu adalah keinginan, harapan, ketakutan kita yang memperbudak kita (page 140)
Perempuan
 di Titik Nol mengejutkan saya tentang realitas di luar dunia saya yang 
nyaman. Mengusik saya tentang vonis hitam-putih yang kerap saya dengar 
dari sekeliling saya, dilontarkan oleh orang-orang abu-abu yang buta 
warna. Firdaus, terlepas dari hidupnya--yang tidak pernah ia minta dalam
 doa-doanya--membuka mata saya untuk tidak sembarangan mengarahkan 
telunjuk kepada siapa pun.       
 

 
 
 

No comments:
Post a Comment