Page : 716 pages
Author : Anne Fortier
Translator: Linda Boentaram
Editor : Prisca Primasari
Publisher : Qanita
Julie Jacobs--yang menyangka dirinya adalah seorang Tolomei, dari garis
keturunan Gianozza Tolomei, saudara kembar Giuletta Tolomei--dan
Alessandro Bottini--yang sebenarnya Romeo Marescotti--adalah versi
terkini dari Juliet dan Romeo yang dahulu tidak bersatu. Selama
berabad-abad sejak kematian Giuletta Tolomei yang membuat kisah cintanya
dengan Romeo Marescotti berakhir tragis--dan diabadikan oleh
Shakespeare, hanya Julie-lah, satu-satunya Tolomei--sebelum ia
mengetahui bahwa dirinya adalah seorang Salimbeni--yang berjodoh dengan
seorang Marescotti.
Ia yang sejak awal sudah begitu mencintai Romeo dan Juliet
versi Shakespeare, bertekad untuk menemukan pesan--sekaligus warisan
satu-satunya--milik ibunya yang ia inginkan dimiliki kedua puteri
kembarnya: dirinya dan Janice. Maka di sanalah ia, di Italia yang asing.
Bukan lagi sebagai demonstran--seperti saat ia mengunjungi negeri antik
itu untuk pertama kalinya--melainkan sebagai Giuletta Tolomei yang
peduli pada silsilah keluarga dan leluhurnya--yang ia yakini sangat
berhubungan erat dengan kematian kedua orang tuanya, berhadapan dengan
Salimbeni--musuh leluhurnya, teka-teki tentang Mata Biru Giuletta, yang mengantarkannya pada kebenaran muasalnya.
JULIET
adalah sebuah fiksi romansa bernilai sejarah tinggi. Jelas terlihat,
Anne Fortier menghabiskan banyak waktunya untuk mempelajari Siena dan
sejarah tiga keluarga terpandang di masanya: Marescotti, Tolomei, dan
Salimbeni.
Saya mengagumi kecerdasan Anne Fortier dalam
menciptakan Julie yang cerdas, memiliki selera humor yang baik, dan
berprinsip kuat. Juga bagaimana ia bermain-main dengan alur, plot, dan
twist-twist yang mengejutkan. Kelincahan bercerita dan ide brilian Anne
Fortier membuat saya menyadari, cerita yang luar biasa bukan semata-mata
dibangun dari padu-padan diksi akrobatis, melainkan crafting technique yang melibatkan kecerdasan, daya imajinasi, dan bakat estetis.
5/5 stars!
No comments:
Post a Comment